Survei Alvara: Pemilih Ahok & Anies lebih solid dibandingkan Agus
Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei tentang elektabilitas pasangan calon kepala daerah dalam Pilkada DKI Jakarta. Dalam survei ini elektabilitas pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih unggul dengan 38,3 persen.
Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei tentang elektabilitas pasangan calon kepala daerah dalam Pilkada DKI Jakarta. Dalam survei ini elektabilitas pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih unggul dengan 38,3 persen.
Selanjutnya, posisi kedua disusul pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan perolehan 32,6 persen dan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni dengan elektabilitas 20,1 persen. Sedangkan responden belum memutuskan sekitar 9 persen.
CEO Alvara Hasanuddin Ali mengatakan, ada kemungkinan bahwa Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran. Hasil debat pamungkas nanti juga akan memengaruhi hasil survei.
"Pemilih Ahok dan Anies lebih solid dibandingkan pemilih Agus. Jadi kalau dilihat kemungkinan debat terakhir hanya memantapkan di kedua kubu di paslon 2 dan 3. Suaranya agak bimbang pemilih satu akan berubah," kata Hasanuddin dalam rilisnya hasil surveinya, Jumat (10/2).
Hasil survei itu, kata dia, juga menunjukkan sebagai kejutan. Terutama pergeseran dan penurunan suara pada pasangan Agus-Sylvi. Elektabilitas mereka disusul Anies-Sandiaga.
"Terlihat ada pergeseran suara dari nomor 1 ke nomor 3 sedangkan nomor urut 2, yakni pasangan Ahok-Djarot konsisten di atas," jelasnya.
Dalam survei itu, juga diketahui responden mayoritas mengaku bukan anggota ormas, yakni sebanyak 60,4 persen. Sedangkan mengaku anggota ormas Nahdlatul Ulama sebanyak 30,8 persen, Muhammadiyah 6,9 persen, dan ormas lain-lain di bawah 1 persen.
Hasanuddin menambahkan, kendati pasangan Ahok-Djarot ada di posisi pertama, namun diakui terjadi sedikit penurunan elektabilitas disebabkan polemik dengan Ketum MUI Ma'ruf Amin. Namun, penurunan ini tidak signifikan karena imbasnya justru dialami Agus-SYlviana.
"Ahok agak turun cuma nggak terlalu signifikan dan ternyata suara paslon 1 di kalangan Nahdliyin juga turun. Ini menunjukkan respon yang dilakukan oleh Pak SBY yang dilakukan di medsos ternyata berpengaruh di kalangan Nahdliyin juga," jelas Hasanuddin.
Di pihak paslon Anies-Sandiaga, justru mendapat banyak limpahan suara, salah satunya karena tidak terlalu masuk dalam pusaran konflik Ahok dan Ma'ruf. Selain itu juga karena penampilan saat debat kandidat nomor urut 3 ini juga sangat bagus.
"Jadi dalam analisa kami, pengaruh dari performance debat dan tidak ikut dalam merespon perselisihan antara Ahok dan Ma'ruf Amin ternyata positif bagi pasangan Anies-Sandiaga," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 6 Februari sampai 8 Februari 2017, memakai metodologi multistage random sampling dengan 811 responden di 105 kelurahan. Sebaran sampel sendiri dibagi dalam lima wilayah, yakni Jakarta Barat sebanyak 185, Jakarta Pusat 85, Jakarta Selatan 192, Jakarta Timur 225, dan Jakarta Utara sebanyak 124. Margin of error kurang lebih 3,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.