Survei ASI: Ridwan Kamil Teratas di Pilgub DKI Jakarta jika Anies Ikut Pilpres
Sejauh ini, lanjut dia calon gubernur DKI Jakarta masih terbagi ke dalam dua blok pendukung Anies ke Ridwan Kamil dan pendukung Jokowi ke Ahok dan Heru Budi.
Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menguat dalam poros pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta untuk pemilihan kepada daerah (Pilkada) 2024. Hal ini, terungkap dalam temuan lembaga Arus Survei Indonesia (ASI).
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an mengatakan pada survei bertajuk evaluasi kinerja dan peta elektoral Pilkada DKI Jakarta 2024, pihaknya melakukan simulasi 21 kandidat calon gubernur DKI Jakarta dengan pertanyaan tertutup. Di antara nama-nama itu, Anies Baswedan masih unggul.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
Namun, kata Ali pihaknya mencoba menghilangkan nama Anies Baswedan lantaran keikutsertaan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, dari simulasi 8, 5, hingga, 3 kandidat calon gubernur, suara untuk Anies Baswedan pindah ke Ridwan Kamil.
Ikuti berita Pilpres 2024 di Liputan6.com
"Hari ini kalau kita lihat belahannya, itu masih dua, belahan Anies dan belahan Ahok. Ridwan Kamil itu kalau kita baca irisannya, itu irisannya ke Anies. Karenanya begitu nama Anies dihilangkan, posisi Ridwan Kamil menguat," kata Ali di Hotel Cikini, Rabu (31/5).
Pada simulasi 8 kandidat gubernur DKI Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil unggul dengan perolehan 35,5 persen, disusul Heru Budi Hartono (16,3 persen), Gibran Rakabuming Raka (13,5 persen), Ahmad Sahroni (8,0 persen), Ahmad Riza Patria (6,5 persen), Emil Dardak (3,5 persen), Bima Arya (3,0 persen), Abdullah Azwar Anas (2,0 persen).
Lalu, pada simulasi 5 kandidat calon gubernur DKI Jakarta Ridwal Kamil kembali unggul dengan perolehan survei 39,3 persen, disusul Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (17,5 persen), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (16,0 persen), Ahmad Riza Patria (8,3 persen), Wali Kota Bogor Bima Arya (4,8 persen).
"Nah kemudian, Heru Budi Hartono itu irisannya Jokowi, di situ juga ada Ahok, terus PDIP. Kalau misalkan RK, itu bisa Golkar, PKS, dan partai-partai di sekitar itu," kata Ali.
Sejauh ini, lanjut dia calon gubernur DKI Jakarta masih terbagi ke dalam dua blok pendukung Anies ke Ridwan Kamil dan pendukung Jokowi ke Ahok dan Heru Budi.
"Sekarang yang saya perhatikan masih dua blok, tidak tahu apakah nanti Ahmad Sahroni itu muncul sebagai blok ketiga, itu bisa terjadi. Ini juga related dengan kondisi nasional," ujar dia.
Ali menyampaikan, konfigurasi Pilpres kemungkinan dapat merembet ke konfigurasi Pilkada di DKI Jakarta. Dia menyebut, apabila terbentuk tiga poros calon presiden (Capres), maka dapat berpengaruh ke Pilkada di daerah, termasuk Jakarta.
"Tapi kalau untuk per hari ini, karena poros-poros nasional belum terbentuk secara tegas karena belum daftar ke KPU," kata dia.
Reporter: Winda Nelfira
(mdk/ray)