Survei LSI Denny JA: PDIP berpotensi jadi partai paling kuat di masa depan
Salah satu indikatornya karena partai ini menjadi satu-satunya partai yang dipilih masyarakat di atas 30 persen sejak Pemilu era reformasi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai publik sebagai salah satu parpol yang berpotensi menjadi partai kuat di masa depan. Salah satu indikatornya karena partai ini menjadi satu-satunya partai yang dipilih masyarakat di atas 30 persen sejak Pemilu era reformasi. Ini berdasarkan survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada akhir September lalu.
Demikian dipaparkan peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (4/10). "Publik menilai PDIP paling berpotensi menjadi partai kuat," sebutnya.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Berapa elektabilitas PSI menurut survei LSI Denny JA? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Bagaimana cara LSI Denny JA melakukan survei tentang elektabilitas partai? Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Perolehan PDIP ini mencapai 37,4 persen. Disusul Golkar sebesar 16,7 persen, Gerindra 14,8 persen, Demokrat 9,8 persen. Sedangkan responden yang menjawab partai lain sebanyak ,9,2 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab dan belum memutuskan sebanyak 12,1 persen.
Rully mengatakan ada tiga alasan publik menilai PDIP berpotensi besar menjadi partai kuat. "Sebanyak 34,80 persen responden menilai PDIP satu-satunya partai sejak era reformasi yang pernah dipilih di atas 30 persen. Ini berdasarkan hasil Pemilu 1999," jelasnya.
Alasan kedua, sebanyak 32,60 persen publik menilai PDIP konsisten memperjuangkan Pancasila. Sedangkan 24,70 persen responden menilai kuatnya kepemimpinan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Selain itu sebanyak 77,80 persen publik setuju Indonesia akan menjadi negara stabil jika memiliki parpol yang sangat kuat. "Sebanyak 18,60 persen tidak setuju. Biasa saja 1,40 persen dan 2,20 persen tidak tahu atau tidak jawab," sebut Rully.
LSI melakukan survei pada tangga 14-22 September. Responden yang terlibat sebanyak 1.200 orang dan survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling. Wawancara dilakukan tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error 2,9 persen.
Baca juga:
Maruarar Sirait: Milenial itu akan objektif di Pilpres 2019
KPU longgarkan aturan, sarung hingga rantang boleh jadi bahan kampanye
Bawaslu gelar sosialisasi aturan kampanye Pemilu 2019
Cara Golkar cegah politik identitas dan gesekan di Pemilu 2019
Machfud Arifin doakan caleg PDIP gagal di Pileg jika tak menangkan Jokowi
Bawaslu sebut pengawasan pemilu di Jateng tekankan upaya pencegahan