Survei PolcoMM soal cawapres Jokowi: Elektabilitas AHY teratas 24,08 persen
Salah satu alasan tingginya elektabilitas AHY karena publik menilai Jokowi membutuhkan sosok pendamping dari unsur militer. Responden yang menilai Jokowi perlu menggaet sosok dengan latar belakang militer mencapai 31,65 persen.
Hasil survei Political Communication (PolcoMM) Institute menyatakan Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai calon wakil presiden yang pas mendampingi oko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang. Prediksi tersebut setelah melihat elektabilitas AHY, begitu biasa disapa, yang berada di angka 24,08 persen mengungguli tokoh-tokoh lain.
Direktur Eksekutif PolcoMM Institute, Heri Budianto, mengatakan sebagian besar dari 1.200 responden, ingin Jokowi menggandeng AHY menjadi pendampingnya di Pilpres 2019.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Cawapres yang dipilih responden untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 menempatkan AHY di posisi teratas dengan 24,08 persen," kata Heri di Hotel Alia, Cikini, Jakarta, Minggu (25/3).
Di bawah AHY, ada ada nama ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan elektabilitas 20,08 persen, eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo 18,92 persen dan Ketua Umum PKB M Muhaimin Iskandar 10,33 persen.
Menyusul Muhaimin, ada nama Menko PMK Puan Maharani 6,83 persen, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi 6,50 persen, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 2,00 persen, Agum Gumelar 1,42 persen dan Kepala BIN Budi Gunawan 0,33 persen.
Salah satu alasan tingginya elektabilitas AHY karena publik menilai Jokowi membutuhkan sosok pendamping dari unsur militer. Responden yang menilai Jokowi perlu menggaet sosok dengan latar belakang militer mencapai 31,65 persen.
Selain itu, responden yang ingin Jokowi menggaet pendamping dari kalangan partai politik sebesar 17,96 persen, kalangan profesional 16,26 persen dan berlatar tokoh agama sebesar 13,59 persen.
Heri melanjutkan, responden yang menilai Jokowi sebaiknya mengambil cawapres dari sosok dari luar Jawa sebesar 30,54 persen. Sedangkan responden yang tak mempersoalkan Jokowi menggaet calon pendamping dari Jawa sebesar 28,66 persen.
"Alasan responden karena sosok militer dianggap tegas untuk melengkapi sosok Jokowi saat ini," ujarnya.
Sebagai informasi, survei PolcoMM ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan sekitar 1.200 responden di 34 provinsi. PolcoMM melakukan survei pada tanggal 18-21 Maret 2018 dengan wawancara langsung tatap muka. Adapun tingkat kepercayaan dari survei ini sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 2,83 persen.
Baca juga:
Wasekjen PDIP: Bisa saja Jokowi dan Airlangga bahas Cawapres
JK nilai Anies bisa saja cawapres, tapi minta konsentrasi gubernur DKI
Ditanya soal cawapres ideal buat Jokowi, JK bilang 'belum waktunya dibicarakan'
Jalan pagi dan sinyal cawapres Jokowi, Airlangga sebut terlalu pagi
Tak berani ajukan diri, Airlangga siap jadi cawapres Jokowi
Olahraga bareng Airlangga, Jokowi ngaku minta masukan soal cawapres
Ini alasan Golkar tak deklarasi Cawapres saat Rakernas