Survei Sebut Pro Prabowo Menolak Vaksinasi, PAN Nilai Tak Relevan Dikaitkan Politik
Survei Indikator Politik Indonesia menyebut banyak pendukung Prabowo-Sandi di Pemilu 2019 menolak vaksinasi Covid-19. Sebab itu, Pemerintah disarankan menampilkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke publik saat mengikuti program vaksinasi.
Survei Indikator Politik Indonesia menyebut banyak pendukung Prabowo-Sandi di Pemilu 2019 menolak vaksinasi Covid-19. Sebab itu, Pemerintah disarankan menampilkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke publik saat mengikuti program vaksinasi.
Menanggapi itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Daulay menilai boleh saja jika Prabowo dan Sandiaga melakukan vaksinasi terbuka. Tapi, ia pesimis hasilnya akan tidak akan berdampak besar.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
"Kalau tetap mendorong pak Prabowo dan pak Sandi untuk divaksin terbuka, ya bagus saja. Silakan saja dicoba. Tapi kayaknya, hasilnya tidak jauh beda," kata Saleh kepada wartawan, Senin (22/2).
Menurutnya, tidak tepat jika dikaitkan pilihan politik seseorang dengan dorongan untuk vaksinasi. Pilihan politik di Indonesia itu dinamis.
"Pilihan politik di Indonesia itu dinamis. Sangat cair. Rasanya kurang relevan pilihan politik itu dikaitkan dengan program vaksinasi. Apalagi, pemilunya masih jauh," ucap Saleh.
Saleh menilai, Presiden Joko Widodo sudah sangat mewakili dengan vaksinasi terbuka. Ditambah didampingi pejabat setingkat menteri, dan tokoh dari berbagai kalangan. Namun, kampanye itu belum sukses. Saleh menlai, pemerintah perlu melakukan sosialisasi merata.
"Saya kira, presiden kan sudah sangat mewakili. Apalagi didampingi para pejabat setingkat menteri, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer. Tetapi, hasilnya kan masih seperti itu," kata ketua Fraksi PAN DPR RI ini.
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mempublikasi hasil survei terkait vaksinasi Covid-19. Hasilnya dari 44,4 persen basis pendukung Prabowo-Sandi, sebanyak 48,1 persen tidak bersedia menerima vaksinasi.
"Pada basis partisan Pilpres 2019, basis Prabowo-Sandi lebih rendah kesediaannya untuk disuntik vaksin," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Minggu (21/2).
Burhanuddin mengatakan, alasan pendukung Prabowo-Sandi tidak bersedia disuntik vaksin karena merasa tidak aman sebesar 52,8 persen. Selanjutnya adalah vaksin tidak efektif 28,1 persen. Merasa sehat 21,3 persen, tidak mau bayar vaksin 18,0 persen, alasan kehalalan 16,9 persen, merasa tidak perlu karena sudah banyak orang disuntik vaksin 8,4 persen.
"Saran saya kepada pemerintah, yang disuntik vaksin yang diblowup jangan hanya presiden Jokowi, mas Ganjar, tapi juga pak Prabowo dan mas Sandi vaksin ramai-ramai, misalnya mas Anies," ujar dia.
Baca juga:
Vaksinasi Kedua, Ganjar Target 1.000 Orang Disuntik Vaksin dalam Sehari
41% Masyarakat Tolak Vaksinasi, DPR Nilai Sanksi Tak Efektif Tingkatkan Partisipasi
Survei Indikator: Pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 Tak Bersedia Divaksinasi
Indikator: 41 Persen Masyarakat Enggan Disuntik Vaksin, 38,4 Persen Tolak Membeli
Menkes Cek Kesiapan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua di Yogyakarta
Anies Ajak Warga Lansia di Jakarta Ikut Vaksinasi Covid-19