Survei SMRC: 50,6% Masyarakat Jabar Pilih Ridwan Kamil jadi Gubernur, Dedi Mulyadi 25%
Survei SMRC menyebutkan Ridwan Kamil masih menjadi favorit dalam pilkada Jawa Barat.
Hal tersebut ditemukan saat SMRC menggelar simulasi semi terbuka dengan 28 nama tokoh untuk Pilkada Jabar.
- Survei Litbang Kompas Pilgub Jabar: Ridwan Kamil 36,6%, Dedi Mulyadi 12,2%
- Survei di Jabar Tinggi, Ridwan Kamil: Sekarang Enggak Usah Terlalu Ngomongin Elektabilitas
- Survei SMRC Pilkada Jabar: Simulasi Semi Terbuka, Ridwan Kamil 52,2 Persen, Dedi Mulyadi 28,9 Persen
- Survei SMRC Pilkada Jabar 2024: Head to Head, Ridwan Kamil 60,5 Persen vs Dedi Mulyadi 37,9 Persen
Survei SMRC: 50,6% Masyarakat Jabar Pilih Ridwan Kamil jadi Gubernur, Dedi Mulyadi 25%
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani mengungkapkan Gubernur Jawa Barat petahana Ridwan Kamil masih menjadi favorit dalam pilkada Gubernur Jawa Barat dengan raihan 50,6 persen suara dari responden survei.
Hal tersebut ditemukan saat SMRC menggelar simulasi semi terbuka dengan 28 nama yang menjadi favorit masyarakat Jawa Barat untuk menduduki posisi gubernur Jawa Barat.
"50,6 persen masyarakat Jawa Barat itu memilih Ridwan Kamil, jadi masih memilih incumbent sebagai gubernur," kata Deni dalam dalam siaran “Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Jawa Barat” di kanal YouTube SMRC TV dilansir Antara, Sabtu (13/7).
Dalam survei tersebut Ridwan Kamil mendapatkan suara 50,6 persen, disusul oleh Dedi Mulyadi dengan 25,1 persen, Deddy Mizwar 3,7 persen, dan Dede Yusuf Macan Effendi 2,7 persen, Bima Arya 2,2 persen, Desy Ratnasari 2,1 persen. Nama-nama lain masing-masing di bawah dua persen, sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab sekitar 4,1 persen.
“Bila pemilihan gubernur Jawa Barat diadakan ketika survei dilakukan pada 9 Juni-1 Juli 2024, Ridwan Kamil berpeluang paling besar untuk menang,” ujar Deni.
merdeka.com
Lebih jauh Deni menunjukkan jika yang bersaing hanya ada tiga calon, suara Ridwan Kamil menjadi 55,8 persen, unggul signifikan atas Dedi Mulyadi yang mendapat dukungan 35,5 persen dan Ahmad Syaikhu 4,3 persen. Sementara yang belum tahu sekitar 4,4 persen.
Deni menjelaskan skenario tiga calon ini berdasarkan pada asumsi tiga partai dengan perolehan suara terbanyak dalam pemilihan legislatif 2024 masing-masing membuat poros calon gubernur. Ridwan Kamil mewakili poros Partai Golkar, Dedi Mulyadi dari poros Partai Gerindra, dan Ahmad Syaikhu dari poros PKS.
Jika yang bersaing hanya dua nama, kata Deni, di mana yang bertarung adalah Ridwan Kamil melawan Dedi Mulyadi maka Ridwan Kamil mendapat dukungan 60,8 persen unggul atas Dedi Mulyadi yang mendapatkan suara 34,5 persen. Yang belum tahu sekitar 4,7 persen.
“Dalam dua bulan terakhir (Mei-Juni 2024) elektabilitas para bakal calon cenderung stabil, perubahannya masih dalam margin of error survei. Ridwan Kamil tetap unggul jauh di atas tokoh-tokoh lainnya,” kata Deni.
Dalam survei ini, SMRC juga menguji tiga pasangan: Ridwan Kamil-Ono Surono (Golkar-PDIP), Dedi Mulyadi-Bima Arya (Gerindra-PAN), dan Haru Suandharu-Ilham Habibie (PKS-NasDem).
Dalam simulasi tiga pasangan ini, pasangan Ridwan Kamil-Ono Surono mendapat dukungan 56,7 persen, unggul signifikan atas Dedi Mulyadi-Bima Arya 37,3 persen dan Haru Suandharu-Ilham Habibie 1,3 persen. Yang belum tahu sekitar 4,7 persen.
Faktor Keunggulan RK
Deni menjelaskan bahwa keunggulan Ridwan Kamil disebabkan, antara lain karena kinerjanya sebagai gubernur dinilai memuaskan oleh umumnya pemilih dengan nilai 89,9 persen.
“Penilaian ini stabil dalam dua bulan terakhir. Oleh karena itu wajar jika pemilih pada umumnya masih menginginkan Ridwan Kamil kembali menjadi Gubernur Jawa Barat (76,6 persen),” kata Deni.
Keunggulan Ridwan Kamil juga terlihat di semua partai baik dalam simulasi perseorangan maupun pasangan.
Di kalangan pemilih Partai Golkar, misalnya dukungan pada Ridwan Kamil stabil pada angka 60 dan 59 persen dalam simulasi tiga nama perseorangan dan ketika berpasangan dengan Ono Surono.
Sementara, dukungan massa pemilih PDI Perjuangan untuk Ridwan Kamil dalam simulasi tiga nama sebanyak 56 persen menjadi 62 persen ketika dipasangkan dengan Ono Surono.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Barat yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Survei dilakukan pada 9 Juni 2024 - 1 Juli 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 410 orang di setiap kabupaten/kota, sehingga total sampel di seluruh Provinsi Jawa Barat menjadi 11.070 orang.
Sampel dipilih dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error diperkirakan kurang lebih 1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan responden terpilih diwawancarai secara tatap muka.