Survei SMRC: Kinerja buruk, 11 persen rakyat menyesal pilih Jokowi
"Artinya Presiden Jokowi sedang berada dalam defisit legitimasi dari rakyat," kata Djayadi.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei terhadap kepuasan pemilih Presiden Joko Widodo soal kinerja pemerintahan. Hasilnya, 11 persen pemilih Jokowi di Pilpres 2014 menyesal telah memilih mantan wali kota Solo itu.
Namun 87,9 persen pemilih Jokowi saat pilpres lalu merasa tidak menyesal. Sementara sisanya sebesar 1,1 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur Eksekutif SRMC Djayadi Hanan menyatakan optimisme rakyat dengan kepemimpinan Jokowi merosot. Karena setelah hampir 1 tahun Jokowi dipilih rakyat sebagai presiden, kondisi umum nasional, terutama ekonomi, politik dan hukum, tidak menjadi lebih baik. Sebaliknya cenderung semakin negatif.
"Refleksi dari menurunnya optimisme, artinya Presiden Jokowi sedang berada dalam defisit legitimasi dari rakyat," kata Djayadi dalam diskusi kinerja Presiden Jokowi: Evalusasi Publik Nasional Setahun Terpilih Menjadi Presiden, di Cikini Jakarta Pusat pada Kamis (9/7).
Dia menerangkan, sebanyak 11 persen rakyat Indonesia yang menyesal memilih Jokowi pada Pilpres 2014 dianggap jumlah yang signifikan. "Bagaimanapun, pemerintah sadar secara umum masyarakat nampak cenderung tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Dia berada dalam defisit legitimasi dari rakyat," ujarnya.
Survei dilakukan dari 25 Mei sampai 7 Juni 2015 dengan cara wawancara tatap muka ke seluruh warga Indonesia yang mempunyai hak dalam pemilu. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling dengan jumlah respoden capai 1.220. Margin of error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Baca juga:
Survei SMRC: Kinerja tidak memuaskan, dukungan buat Jokowi melemah
Survei: 58,8 persen tak puas kinerja Jokowi, cuma relawan yang puas
Jokowi bisa evaluasi kabinet dengan dua cara ini
Reshuffle kabinet bikin menteri tak tenang kerja dan pengusaha resah
Disebut bakal gantikan Menteri Yuddy, ini jawab Eva Sundari
Desmond sebut Gerindra tertarik jika Jokowi tawari kursi menteri
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.