Survei SPIN sebut Erry Nuradi ungguli Djarot di Pilgub Sumut 2018
Direktur SPIN Igor Dirgantara mengatakan, dalam riset yang dilakukan dengan wawancara sebanyak 1.262 responden dengan menggunakan tehnik multistage random samping itu, sosok Tengku Erry Nuradi memiliki nilai sempurna bagi masyarakat Sumatera Utara, yakni 93,56 persen.
Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menunjuk Djarot Saiful Hidayat sebagai calon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada serentak 2018 mendatang. Namun berdasarkan hasil survei Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan Djarot berada di urutan ketiga, setelah Tengku Erry Nuradi selaku Gubernur Sumatera Utara petahana.
Direktur SPIN Igor Dirgantara mengatakan, dalam riset yang dilakukan dengan wawancara sebanyak 1.262 responden dengan menggunakan tehnik multistage random samping itu, sosok Tengku Erry Nuradi memiliki nilai sempurna bagi masyarakat Sumatera Utara, yakni 93,56 persen disusul Edy Rahmayadi sebesar 74,96 persen dan Gus Irawan Pasaribu sebesar 65,89 persen.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Di mana lokasi Lembah Pasir Sumbul? Tempat camping Lembah Pasir Sumbul di Kampung Parabon Pojok, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur mendadak mencuri perhatian karena keistimewaannya.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
"Hasil Survei SPIN ini menunjukkan bahwa Tengku Erry Nuradi adalah bakal Cagub paling dikenal di semua Golongan usia, suku, kelompok sosial ekonomi di Sumut disusul oleh Edy Rahmayadi di peringkat kedua, dan Gus Irawan Pasaribu di posisi ketiga. Ketika Responden ditanya siapakah Calon Gubernur yang paling disukai hari ini, nama Tengku Erry Nuradi mendapat 44,70 persen diikuti Dedy Rahmawati 19,34 persen dan Gus Irawan Pasaribu 9,23 persen," katanya dalam siaran tertulis, Kamis (4/1).
Sedangkan, terkait figur paling layak memimpin, Tengku Erry Nuradi memperhatikan dukungan sebesar 37,54 persen, Edy Rahmayadi sebesar 32,45 persen, Gus Irawan Pasaribu sebesar 10,21 persen. Sedangkan Djarot hanya memperoleh dukungan sebesar 9,10 persen.
"Dan jika Pilkada Sumatra Utara dilakukan hari ini, maka lagi-lagi Tengku Erry Nuradi juara dengan 23,89 persen, sementara Edy Rahmayadi mendapat 20,45 persen, Ngogesa Sitepu 8,26 persen, dan Djarot Syaiful Hidayat 6,21 persen, Gus Irawan Pasaribu 4,21 persen, dan yang belum memutuskan atau undecided voters sebesar 25,68 persen," jelasnya.
Hasil Survei tersebut lanjutnya, menetapkan Tengku Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi sebagai kandidat yang akan bersaing ketat dalam Pilkada Sumut 2018. Hanya saja, Tengku Erry Nuradi unggul bagi pemilih perempuan, yakni sebesar 23,3 persen, sedangkan Edy Rahmayadi unggul bagi pemilih laki-laki, yakni sebesar 24,2 persen.
"Persaingan keduanya terlihat dalam berbagai simulasi yang dilakukan, mulai dari 10 kandidat hingga empat kandidat. Intinya, jika Pilkada Sumut diikuti oleh empat Calon Gubernur, maka Tengku Erry Nuradi pemenangnya. Namun jika terdapat lima Calon Gubernur atau lebih, maka kompetisi akan berlangsung ketat antara Edy Rahmayadi dan Tengku Erry Nuradi sebagai petahana," tutup Igor.
Baca juga:
Djarot 'mengadu nasib' di Sumatera Utara
Bahas Pilgub, Gubernur Sumut Erry Nuradi temui JK
Usung Djarot di Sumut, PDIP disarankan hindari pasangan 'pelangi'
Modal sosial Djarot dinilai kurang, dua kali pilgub Sumut PDIP selalu kalah
Edy Rahmayadi soal Djarot: Saya mimpin bukan wilayah lagi, tapi seluruh Indonesia