Survei Terbaru LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 50,7%, Anies-Cak Imin 22%, Ganjar-Mahfud 19,7%
Prabowo-Gibran unggul dari dua paslon lain dengan memperoleh angka 50,7 persen.
Posisi kedua diisi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan angka 22 persen.
- Survei Terbaru LSI Denny JA: Elektabilitas Dedi-Erwan Jauh Tinggalkan 3 Paslon Lainnya
- Survei Terbaru LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 53,5%, Anies-Cak Imin 21,7%, Ganjar-Mahfud 19,2%
- Survei Terbaru LSI Denny JA: Prabowo-Gibran Terus Naik, Ganjar-Mahfud Salip Anies-Cak Imin
- Survei Terbaru LSI Denny JA: Prabowo-Gibran Kokoh di Puncak, Anies-Cak Imin Salip Ganjar-Mahfud
Survei Terbaru LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 50,7%, Anies-Cak Imin 22%, Ganjar-Mahfud 19,7%
Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menduduki peringkat teratas dalam survei terbaru LSI Denny JA yang dirilis Senin (30/1). Prabowo-Gibran memperoleh angka 50,7 persen.
Sedangkan di posisi kedua adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan angka 22 persen. Sementara, Ganjar Pranowo-Mahfud Md terbawah 19,7 persen.
Selain itu, untuk suara tidak sah adalah 0,7 persen. Kemudian yang memilih rahasia maupun tidak menjawab 6,9 persen.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby menyebut, ini pertama kalinya Prabowo-Gibran meraih angka 50 persen. Jika paslon sudah memperoleh angka itu maka dipastikan menang satu putaran.
"Ini untuk pertama kali pasangan 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu memperoleh angka di atas 50 persen jadi melewati the magic number untuk satu putaran di angka dukungan saat ini 50,7 persen, ini data terbaru survei akhir Januari 2024,"
kata Adjie lewat paparan surveinya, Senin (30/1).
merdeka.com
Survei dilakukan pada 16-26 Januari 2024.
Metode survei memakai multi stage random sampling dengan jumlah responden 1200.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner. Margin of error survei +/- 2.9 persen.
Pada 16 Januari 2024, The Economist mengungkap Prabowo-Gibran mendapat dukungan sekitar 50%. The Economist merangkum survei itu dalam artikel berjudul ‘Who will be the next president of Indonesia’ yang dirilis pada Rabu (24/1).
Survei tersebut mencoba memantau siapakah calon presiden yang bertarung dan bagaimana dukungan terhadap ketiganya.
“Prabowo 50%, Ganjar 23%, dan Anies 21%, meski terdapat penurunan suara antara periode September hingga Oktober 2023, namun elektabilitas Prabowo terus mengalami kenaikan pada 31 Oktober 2023 hingga Januari 2024,”
tulis The Economist.
merdeka.com
The Economist juga menggambarkan sosok Prabowo yang jika terpilih sebagai Presiden Indonesia akan meneruskan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Prabowo tidak hanya menganut paham ‘Jokowinomics’ yaitu pembangunan berbasis infrastruktur, tetapi juga menggandeng putra Jokowi yang berusia 36 tahun, Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangannya,” tulis The Economist.
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia juga merilis elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024 baru-baru ini.
Hasilnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul atas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa hasil tersebut diambil sebelum debat capres ketiga berlangsung.
Burhanuddin memaparkan terjadi stagnasi elektabilitas pada pasangan Prabowo-Gibran dari hasil survei sebelumnya. Akan tetapi, Anies mengalami kenaikan, sementara tren penurunan terjadi pada Ganjar.
"Ini survei sebelum debat capres ketiga, jadi kalau kita bandingkan dibanding survei bulan lalu terjadi stagnasi elektabilitas buat pasangan 2, ada dinamika positif Anies Baswedan naik ke 25 persen, tren negatif 3 masih berlanjut,"
kata Burhanuddin dalam paparannya secara virtual, Kamis (18/1).
merdeka.com
Berikut ini hasil elektabilitas paslon:
1. Prabowo-Gibran 45,79 persen
2. Anies-Cak Imin 25,47 persen
3. Ganjar-Mahfud 22,96 persen
4. Tidak Tahu: 5,78 persen
Indikator Politik Indonesia menggelar survei secara tatap muka pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024.
Survei ini menargetkan populasi seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih.
Dalam survei ini, jumlah basis sampel sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Kemudian, dilakukan oversample di 13 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sehingga, total sample sebanyak 4.560 responden.
Dengan asusmsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 respoden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang 2% pada tingkat kepercayaan 95%.