Surya Paloh: Kalau Jokowi Kalah, Saya Khawatir Pembangunan Tidak Berlanjut
Ketua Umun Partai NasDem Surya Dharma Paloh ingin para relawan bekerja keras memenangkan paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Menurutnya, jika Jokowi kalah, kelanjutan pembangunan akan mandek.
Ketua Umun Partai NasDem Surya Paloh ingin para relawan bekerja keras memenangkan paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Menurutnya, jika Jokowi kalah, kelanjutan pembangunan akan mandek.
Maka dari itu, kemenangan Jokowi wajib dihadirkan dengan kemenangan mutlak. Hal itu disampaikan Paloh saat diskusi bersama relawan di markas Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Selatan Jokowi-Ma'ruf di Palembang, Minggu (3/3).
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
"Kalau beliau kalah, itu artinya saya ingin katakan, ada konsekuensi yang harus kita hadapi. Pertama kelanjutan progres pembangunan yang sedang dijalankan oleh pemerintah Jokowi ini. Saya khawatir itu tidak akan berlanjut, karena lain konsep mungkin, lain pandangan, lain pikiran dan melahirkan lain kebijakan," kata Paloh.
Selain itu, Paloh melihat saat ini para pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo sudah sarat dengan pertentangan Suku, Agama, Ras, Golongan (SARA). Dia geram dengan hal tersebut lantaran melenceng dari Pancasila yang salah satu nilainya adalah persatuan Indonesia.
"Pikiran-pikiran di dalam pertentangan antara memilih Jokowi dengan tidak memilih Jokowi sudah sarat dengan politik aliran, perbedaan suku, agama dan itu jelas bertentangan dengan pemahaman dan kelaziman kehidupan kita di negeri Pancasila ini," tegasnya.
"Karena komitmen kebangsaan kita dengan ideologi Pancasila, itu jelas memberikan mandat kepada kita pemahaman pada kita. Kita harus saling menghargai perbedaan itu," sambung Surya.
Menurutnya, perbedaan bukanlah kelemahan, melainkan keindahan cakrawala yang di persatukan dalam satu jiwa. Surya berharap perbedaan harus disikapi dengan bijak dan rasa persaudaraan.
"Sampai hari ini insyaAllah dan alhamdulillah kita bisa di posisi yang saling bisa bekerja sama menghormati satu sama lain. Nah ini adalah suatu kekayaan yang adil di tengah-tengah kehidupan kita sebagai suatu bangsa, nah ini enggak boleh hilang," tandas Surya Paloh.
Baca juga:
Jokowi akan Hadiri Gebyar Bakso Merah Putih di Cikarang
Jokowi Dijadwalkan Hadiri Festival Sarung Indonesia 2019 di Senayan
Bupati Bone Bolango Minta Pembangunan Jalan di Botutonuo ke Presiden Jokowi
Jokowi Perintahkan Menteri ATR Percepat Proses Sertifikasi Tanah
Spanduk Selamat Datang Sudah Terbentang, Jokowi Tak Hadiri Pembukaan Piala Presiden 2019