Tak Ingin Sekadar Lisan, Demokrat Ingin Ada Perjanjian Tertulis Dengan Gerindra
"Jadi tidak sekedar lisan, ngomong, karena ini Pilpres, ini sangat penting untuk bangsa ini. kami berharap kontestasi ini akan memberikan solusi atau hasil terbaik bagi masyarakat Indonesia," ucap Putu Supadma.
Wasekjen Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana berharap partai koalisi kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno bisa segera melakukan koordinasi Pilpres yang komperhensif. Hal itu ia katakan paska kejadian saling tagih janji kontribusi antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
"Jadi koordinasi yang komprehensif. Kami tentu berharap karena kami di Demokrat anggota dewan pembina itu Mas AHY, tentu harus pak prabowo, Mas AHY, bung sandi dan beberapa tokoh dari partai lainnya, dan Pak SBY yang dijadikan jurkamnas dan juga beliau berkenan menjadi mentor dari Pak Prabowo," kata Putu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/11).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
Menurutnya dalam partai koalisi diperlukan konsolidasi bersama secara lebih menyeluruh. Hingga bisa menghasilkan strategi yang baik.
"Jadi jangan hanya menyampaikan poin-poin yang sifatnya hanya menimbulkan efek sesaat, tapi justru harus menimbulkan strategi komperhensif bagi kesejahteraan masyarakat dan rakyat Indonesia," ungkapnya.
Juru Bicara Prabowo-Sandi ini juga sempat mengungkapkan Sandiaga sempat melontarkan deretan janji di depan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Janji itu, lanjut dia, belum juga ditepati sampai saat ini.
"Jadi artinya kalau mereka mengingat itu jadi pasti akan ada pertemuan yang lebih komperhensif lebih tertata lebih teratur lebih formal karena memang tidak bisa artinya pilpres ini tidak bisa hanya sekedar secara lisan dilakukan," ujarnya.
Tambahnya, dalam mengajak konsolidasi juga diperlukan surat-menyurat yang lebih formal dan bukannya secara lisan saja.
"Jadi tidak sekedar lisan, ngomong, karena ini Pilpres, ini sangat penting untuk bangsa ini. kami berharap kontestasi ini akan memberikan solusi atau hasil terbaik bagi masyarakat Indonesia," ucapnya.
Baca juga:
Disebut Secara Tak Langsung Dukung Jokowi, Demokrat Tegaskan Usung Prabowo
Pilpres dan Pileg bersamaan, PKS maklum Demokrat tak full speed dukung Prabowo-Sandi
Demokrat Anggap Prabowo Punya Tanggung Jawab ke Partai Pengusung Agar Tak 'Almarhum'
Beragam Cara Partai Kampanyekan Jokowi dan Prabowo, Ada yang Pakai Jurus Senyap
Demokrat Pertanyakan Keseriusan Sandiaga Hadapi Pilpres 2019