Tak Niat Blok Dukung Kandidat Capres Populer, PPP Terbuka Usung Anies-Ganjar
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyebut, partainya terbuka dengan nama-nama tokoh-tokoh populer yang digadang untuk Pilpres 2024. Menurutnya, tak ada niatan partai menghalangi figur di luar parpol untuk menjadi pemimpin nasional.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyebut, partainya terbuka dengan nama-nama tokoh-tokoh populer yang digadang untuk Pilpres 2024. Menurutnya, tak ada niatan partai menghalangi figur di luar parpol untuk menjadi pemimpin nasional.
"Syarat pencalonan presiden itu melalui parpol. Namun demikian tidak harus pimpinan parpol yang diusung. Karena itu peluangnya sama dan tidak ada niatan parpol menghalang-halangi figur manapun," kata Awiek sapaan akrabnya lewat pesan singkat, Rabu (16/9).
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kapan PPS Pilkada 2024 dibentuk? PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum penyelenggaraan Pemilu atau Pemilihan dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah pemungutan suara Pemilu atau Pemilihan.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Berapa perolehan suara PPP dalam Pemilu 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU RI, PPP hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87 persen.
-
Apa saja persyaratan PPS Pilkada 2024? Ada pun persyaratan untuk menjadi PPS Pilkada 2024 ialah sebagai berikut: - WNI (Warga Negara Indonesia)- Usia minimal 17 tahun - Mempunyai rasa setia pada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika serta cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. - Harus memiliki integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil. - Tidak menjadi anggota partai politik yang dinyatakan dengan surat pernyataan yang sah dan sekurang-kurangnya dalam waktu lima tahun tidak lagi menjadi anggota partai politik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pengurus partai politik yang bersangkutan.- Tinggal di domisili dalam wilayah kerja Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu. - Mampu secara jasmani, rohani dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.- Berpendidikan paling rendah yaitu sekolah menengah atau sederajat.- Tak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih.
Awiek mengatakan, maju tidaknya seseorang tergantung dari koalisi partai apakah memenuhi syarat atau tidak untuk mengusung calon presiden.
"Tentu setiap parpol memiliki kalkulasi politik dalam mengusung pasangan capres," kata anggota DPR ini.
Sementara, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, bahwa partainya memperhatikan tokoh-tokoh populer di luar partai. Kata dia, calon dari PPP tidak ekslusif.
“Kami punya calon bedanya adalah calon kami tidak eksklusif, tidak satu, di samping ada dari internal misalnya ketua umum. Kami juga melihat tokoh-tokoh diluar partai," katanya.
Menurut pimpinan MPR ini, anak bangsa di luar partai harus diberi kesempatan untuk bisa tampil sebagai pemimpin nasional. Sebab, konstitusi sudah menentukan hanya partai atau koalisi partai yang bisa mencalonkan presiden.
"Karena itu kami juga harus lihat, kan banyak kita bicara misalnya gubernur saja kan ada Pak Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Pak Ganjar, Bu Khofifah belum kalau menteri ada Pak Mahfud MD ada Pak Sandi Uno, ada Pak Erick Thohir dan sebagainya jadi karena belum eksklusif itu belum kami tampilkan," jelasnya.
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fenandes menilai peluang para ketua umum atau elite parpol bertarung jadi Capres di Pemilu 2024 terbuka lebar. Apalagi, jika para parpol bersepakat untuk tidak mengusung calon populer seperti Ganjar, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.
"Kalau elite parpol memblok dukungan untuk calon populer, artinya mereka punya kesempatan untuk sama-sama bertarung. Kalau itu terjadi tentu elektabilitas seimbang semua," jelas dia.
Namun sebaliknya, jika ada satu parpol yang deklarasi calon presiden dengan elektabilitas tinggi misalnya Ganjar, Anies atau Ridwan Kamil. Maka, parpol lain juga akan mencari lawan yang seimbang.
Arya mengakui, Prabowo adalah ketum parpol satu-satunya yang memiliki elektabilitas capres tinggi. Tapi, kata dia, elektabilitas ketum Gerindra tersebut stagnan. Sehingga masih bisa terkejar oleh ketum lain seperti Airlangga, Muhaimin Iskandar dan AHY.
"Ada peluang (mengejar)," tegas Arya.
Baca juga:
Dorong Sandiaga Uno Maju di Pilpres, Relawan Kawan Sandi Deklarasi di Perahu Nelayan
Peta Pemilu 2024: Panggung Politik untuk Prabowo, Airlangga, Puan & AHY?
Sandiaga Dinilai Masuk Kriteria Capres 2024 yang Dijagokan Emak-emak
Popularitas Airlangga Masuk 5 Besar di Wilayah Timur, Ini Kata Survei Index Indonesia
Alasan KPU Pilih Hari Rabu Untuk Hari-H Pencoblosan Pemilu 2024
KPU Sebut Dasar Pencalonan Pilkada 2024 Berbeda dengan Pilpres