Tanggapan Puan Maharani disebut jadi cawapres 2019
Hasto menuturkan, seluruh nama Cawapres untuk Joko Widodo atau Jokowi, baru akan dibahas bersama oleh para Ketua Umum Partai Politik yang tergabung dalam koalisi, usai Pilkada 2018.
Nama Menko PMK Puan Maharani didorong menjadi calon wakil presiden 2019. Hal ini terlontar di dalam pembukaan kongres ke-6 Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, hal itu akan ditampung dan disampaikan pada waktunya.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
"Dari Pak Muchtar Pakpahan selaku Ketua Umum SBSI menyampaikan aspirasinya. Tentu saja seluruh aspirasi tersebut akan didengarkan," ucap Hasto di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Dia menuturkan, seluruh nama Cawapres untuk Joko Widodo atau Jokowi, baru akan dibahas bersama oleh para Ketua Umum Partai Politik yang tergabung dalam koalisi, usai Pilkada 2018.
"Pada akhirnya nanti sesuai komitmen yang disepakati seluruh ketua umum, seluruh calon wakil presiden yang mendampingi Pak Jokowi akan dibahas setelah pelaksanaan pilkada serentak," tutur Hasto.
Dia menyebut, untuk Cawapres yang akan dipilih olen partainya, itu diserahkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. Sebagai pemegang hak prerogatif di partai.
"Berkaitan calon wakil presiden yang akan mendampingi bapak Joko Widodo kalau usulan dari pdi perjuangan sepenuhnya diserahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Karena beliau yang mendapat mandat dari kongres termasuk ketika hari jumat 23 februari dengan hak preoragatifnya Ibu Megawati menetapkan Pak Jokowi sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan," tukas Hasto.
Dia menyadari, keputusan mendukung Jokowi itu ditindaklanjuti dengan melakukan dialog dengan parpol pendukung. Sebagaimana yang telah dilakukannya saat menyambangi Golkar, PPP, dan NasDem.
"Tentu keputusan ini harus ditindaklanjuti, dengan inisiatif mengambil langkah dialog dengan seluruh partai politik yang sudah menyatakan dukungannya kepada bapak Jokowi. Ini skala prioritas bagi PDI Perjuangan untuk memberikan dukungan efektif dan bersama-sama untuk memastikan, agar rakyat yang menjadi orientasi pengabdian bapak Jokowi memberikan sepenuhnya kepada kepemimpinan yang betul-betul merakyat tersebut," pungkas Hasto.
Ditanya terkait calon wakil presiden 2019, Puan memilih enggan merespon. Dia justru meminta balik bertanya kepada Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan yang menyampaikan hal itu.
"Itu tanya Pak Muchtar saja. Saya kan cuma mendukung membuka kongres ke-6 SBSI. Saya berharap semangat yang ada di SBSI bisa kita sinergikan bergotong royong membangun bangsa ke depan," ucap Puan di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Saat ditekankan kaget atau tidak mendengar hal itu? Puan hanya menuturkan. "Kelihatannya tadi bagaimana? Saya senyum-senyum aja kan," canda Puan.
Namun, soal kesiapannya menjadi cawapres, dia memilih jawaban diplomatis. "Ini saya lagi membuka kongres," tandas Puan.
Sebelumnya, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) tengah melangsungkan kongres ke 6 di asrama haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Dalam acara pembukaan tersebut, hadir Menko PMK Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, calon wakil Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin, politisi PDIP Mindo Sianipar.
Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan saat menyampaikan sambutan, merasa bahagia dengan kehadiran Puan Maharani di dalam pembukaan kongresnya.
Yang menarik, pujian itu seakan memberikan sinyal ada sesuatu penting akan disampaikan. Benar saja, saat menyerempet masalah calon wakil presiden. Disinilah diungkapkan dukungan untuk Puan majui sebagai Cawapres di Pilpres 2019.
"Ada pembicaraan soal Cawapres, tapi dibenak kami, hanya satu nama dan pilihan kami Ibu Puan Maharani. Itu mimpi kami," ungkap Muchtar.
Dia pun sempat menggoda Hasto, untuk menyampaikan keinginan SBSI agar Puan Maharani menjadi cawapres 2019.
"Bagaimana menyampaikan mimpi ini. Mudah-mudahan sampai ke DPP PDIP disampaikan ke Pak Hasto. Mudah-mudahan," kata Muchtar.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gerindra tegaskan tak usung capres lain selain Prabowo Subianto
Sekjen Demokrat sebut Jokowi tak usah takut cuti kampanye Pilpres 2019
Hinca nilai Ketum PPP terlalu pede sebut Demokrat dukung Jokowi
Hadir kongres buruh, Puan Maharani didukung jadi calon wakil presiden
Gerindra sebut Prabowo pertimbangkan koalisi sebelum maju Pilpres
Tak ada komunikasi Demokrat-PAN-PKB, Ketum PPP yakin poros ketiga sulit terbentuk