Tantangan ke depan semakin berat, PKB sebut kritik dari Prabowo jadi penting
Daniel menuturkan, kritikan dari Prabowo dan semua pihak menjadi penting demi menghadapi segala tantangan dari berbagai aspek ke depan.
Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan merespon positif orasi bernada kritik dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada pemerintah saat aksi bela Rohingya, Sabtu (16/9). Daniel menilai orasi Prabowo bentuk kepedulian terhadap pemerintah.
Dalam orasinya, Prabowo mengkritik pemerintah karena negara tidak memiliki uang dan terus utang. Selain itu, Prabowo juga menyebut kekayaan Indonesia mengalami kebocoran.
"Semua respon masyarakat termasuk Pak Prabowo kita anggap sebagai rasa peduli saja," kata Daniel saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/9).
Daniel menuturkan, kritikan dari Prabowo dan semua pihak menjadi penting demi menghadapi segala tantangan dari berbagai aspek ke depan.
"Tantangan Indonesia ke depan semakin berat, kebersamaan dan respon positif atas kritik menjadi penting. Hanya dengan kebersamaan dan persatuan kita bisa membawa bangsa Indonesia yang besar ini menjadi maju," tegasnya.
Selain Prabowo, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais ikut-ikutan mengkritik pemerintah lewat aksi tersebut. Amien menuding pemerintah hanya melakukan pencitraan dengan membantu etnis Rohingya yang mengalami kekerasan di Myanmar.
Menanggapi tudingan Amien, PKB tak mempersoalkan. Daniel menganggap aksi bela Rohingya kemarin justru langkah positif mengeratkan solidaritas masyarakat untuk membantu etnis Rohingya.
"Enggak dibilang pencitraan, tapi sesungguhnya itu upaya menggerakkan solidaritas. Kalau tidak kan masyarakat tidak paham dan tidak terdorong," ujar Daniel.
Meski demikian, kata Daniel, seluruh bantuan bagi etnis Rohingya yang sudah terkumpul adalah wujud solidaritas kemanusiaan dari masyarakat.
"Yang pasti bantuan yang terkumpul adalah wujud solidaritas dari hati, solidaritas kemanusiaan yang mampu menyatukan kita semua, yang mengatasi perbedaan-perbedaan," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Partai Umum Gerindra Prabowo Subianto mengimbau agar jangan selalu membicarakan mengenai senjata untuk membantu etnis Rohingya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam aksi bela Rohingya di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat,Jakarta Pusat.
Prabowo mengatakan, agar memperkuat diri sendiri terlebih dahulu untuk dapat membantu orang lain.
"Dari saya di sini mengimbau jangan selalu cepet-cepet bicara senjata. Kita harus dengan sejuk dengan tenang tapi kita memperkuat diri supaya orang denger kalau kita bicara," katanya, Sabtu (16/9).
"Kalau kita miskin, kita tidak didengar saudara-saudara sekalian (soraknya). Mau kirim senjata bagaimana? beli senjata aja tidak bisa?," tambah Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, perekonomian negeri ini yang dinilai masih memiliki utang. Bahkan, dia juga menuturkan, untuk pembiayaan yang bersifat rutin pun negara masih meminjam.
"Terus terang saja negara kita dalam keadaan sekarang tidak punya uang karena kita utang terus. Untuk biaya rutin kita pinjam uang," tuturnya.