Tim Relawan IT BPN Klaim Temukan 9.440 Kesalahan Input di Situng KPU
Tim Relawan IT BPN Klaim Temukan 9.440 Kesalahan Input di Situng KPU. Menurut Mustofa, kesalahan pada Situng itu konsisten dalam tiga hari terakhir dan tidak ada perbaikan. Kesalahan terbesar berasal dari provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tim relawan IT BPN Prabowo-Sandiaga mengklaim menemukan 9.440 kesalahan input atau 6 persen dari data aplikasi Sistem Penghitungan Suara (Situng) KPU. Temuan itu diperoleh BPN dari hasil verifikasi manual di Web Situng KPU pada 27-29 April 2019.
Tim BPN meneliti 172.174 TPS dari 404.290 TPS yang sudah masuk ke Web Situng KPU (42 persen).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana KPU mengesahkan suara Prabowo-Gibran? Sebelum mengesahkan perolehan suara itu, August Mellaz menanyakan pendapat kepada para saksi dan Bawaslu yang hadir. Setelah mereka setuju, Mellaz pun mengesahkan suara itu dengan mengetok palu.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo dan Gibran mendaftar ke KPU? Bacapres Prabowo Subianto dan Bacawapres Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri ke KPU hari ini, Rabu (25/10).
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
"Kesalahan itu meliputi selisih suara, jumlah pemilih melebihi DPT, dan jumlah suara sah tidak cocok dengan total suara," kata Koordinator Relawan IT Mustofa Nahrawardaya di Media Center BPN, Jakarta Selatan, Senin (29/4).
Menurut Mustofa, kesalahan pada Situng itu konsisten dalam tiga hari terakhir dan tidak ada perbaikan. Kesalahan terbesar berasal dari provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mereka mengklaim di Jabar ditemukan kesalahan sebanyak 764 TPS (8 persen), Jateng 706 TPS (7,4 persen), Jatim 385 (4 persen). Total kesalahannya mencapai 19,4 persen.
"Kami juga menemukan indikasi ada pola input dari daerah tertentu tinggi yang menguntungkan Paslon 01, dan merugikan Paslon 02. Polanya sangat baku dan konsisten. Ada yang sangat cepat, tetapi ada yang sangat lambat. Ini sangat mencurigakan," tambah Mustofa.
Mustofa menduga, angka pada Situng sengaja digiring sehingga mirip dengan hasil Quick Count Lembaga Survei.
"Angkanya sangat mirip dan konsisten dengan hasil quick count yang dipublikasikan oleh lembaga survei. Kebetulan ini sangat tidak masuk akal," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi, Ferry Mursydan Baldan menyatakan kesalahan yang dilakukan KPU sudah tidak normal. "Ini mempermalukan harkat kita sebagai bangsa. Pertama kecurangan di Malaysia," katanya.
Situng KPU, menurutnya sangat lambat dan selalu salah input. "Sudah lama, salah pula. Yang salah siapa? IT atau manusianya?" ujarnya.
Dia menuding Situng sengaja dibuat untuk menguntung paslon 01. Hal itu menurutnya merupakan kejahatan pemilu.
"Kesalahan ini tipu-tipu, salah entri, manipulatif. Bukan lagi pelanggaran tetapi kejahatan pemilu," tandasnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com