Tinggalkan Ridwan Kamil, Golkar ajak PKB koalisi di Pilgub Jabar
Tinggalkan Ridwan Kamil, Golkar ajak PKB koalisi di Pilgub Jabar. Partai Golkar semakin mengintensifkan komunikasi dengan PKB untuk koalisi di Pilkada Jawa Barat. Hal itu dilakukan usai Golkar menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil.
Partai Golkar semakin mengintensifkan komunikasi dengan PKB untuk koalisi di Pilkada Jawa Barat. Hal itu dilakukan usai Golkar menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil.
"Saya mengajak kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk duduk satu meja bersama-sama melakukan pembahasan Pemilu di Jawa Barat dalam posisi kita memiliki posisi sederajat, tidak ada yang merasa ditinggikan dan tidak ada yang merasa direndahkan," jelas Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Rabu (20/12).
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
Duduk bersama penting dilakukan untuk membaca segala kemungkinan yang terjadi. Mengingat konstelasi Pilkada Jabar masih sangat cair.
"Semua partai hari ini tidak memiliki mitra koalisi yang memadai sehingga kemudahan dengan apa yang dilakukan Partai Golkar saat ini membuka ruang bagi semuanya untuk membicarakan Pilkada Jawa Barat secara tepat," jelasnya.
Pembicaraan dengan PKB, kata Dedi, masih menyangkut koalisi parpol, bukan pada figur calon. Membicarakan figur lebih dulu, menurutnya, tak akan bermakna kalau 20 persen jumlah kursi tak tercapai.
"Dari awal saya mengatakan jangan dulu berbicara orang. Bicaralah tentang perahunya yang mengisinya siapa. Yang ngisinya itu didasarkan pada diakomodirnya seluruh kepentingan masyarakat dan tentunya kita tak memungkiri partai punya kemungkinan untuk mengakomodir eksistensinya dirinya dan elektabilitas kepartaiannya," kata Bupati Purwakarta ini.
Dedi mengatakan, telah berbicara dengan beberapa fungsionaris PKB di Jabar dan beberapa daerah dan koalisi sangat terbuka lebar. Selain itu ia juga pernah bertemu dengan 27 DPC.
"Sudah ketemu chemistry-nya karena saya dengan PKB cukup dekat sejak lama. Nanti kita bicara satu meja bareng untuk menyodorkan siapa sih yang harus jadi gubernurnya, siapa yang jadi wagubnya," kata dia.
Tak hanya PKB, tapi parpol lainnya masih berpeluang menjadi mitra koalisi Golkar seperti Demokrat, PPP, dan PDIP. Kesempatan masih terbuka dan bisa menjadi wahana untuk membangun sistem koalisi yang setara.
"Tidak ada yang merasa lebih tinggi dari yang lain. Itu penting," ujarnya.
Baca juga:
PPP dan PKB belum klop, alasan Ridwan Kamil undur pengumuman bakal cawagub
PPP ultimatum Ridwan Kamil satu minggu, Uu Ruzhanul optimis terpilih
Desakan halus PPP agar Ridwan Kamil pilih Uu jadi wakil di Pilgub Jabar
PPP tak paksakan Ridwan Kamil pilih Uu jadi wakil di Pilgub Jabar
PPP pastikan tetap dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Bisikan 'misterius' bikin Anton Charliyan yakin dapat restu Megawati
Ditolak Ridwan Kamil jadi pendamping, ini komentar Dedi Mulyadi