TKN Jokowi Tantang Prabowo Tunjukkan Bukti Anggaran Negara Bocor 25 Persen
Influencer Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Mukhamad Misbakhun mengkritik ucapan Prabowo Subianto soal kebocoran dana APBN hingga 25 persen. Misbakhun menilai ucapan Prabowo itu tidak disertai data valid.
Influencer Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Mukhamad Misbakhun mengkritik ucapan Prabowo Subianto soal kebocoran dana APBN hingga 25 persen. Misbakhun menilai ucapan Prabowo itu tidak disertai data valid.
"Pendapat Pak Prabowo yang mengatakan ada kebocoran anggaran APBN sebesar 25 persen itu harus dibuktikan secara faktual. Tidak boleh seseorang bisa menyebutkan angka kebocoran tetapi tidak bisa membuktikan apa pun," ujar Misbakhun melalui siaran persnya, Jumat (8/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kapan Budi Arie memberikan tanggapan tentang usulan Jokowi menjadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi menanggapi kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak. "Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
Dia meminta Prabowo menunjukkan bukti terkait kebocoran anggaran tersebut. Sebab, menurutnya, angka 25 persen dari APBN jumlahnya cukup besar.
"Jadi di mana faktanya? Kalau memang ada kebocoran keuangan negara, harus ada proses hukum, siapa pelakunya. Karena angka 25 persen dari APBN adalah jumlah yang signifikan," tegasnya.
Anggota Komisi XI ini menyinggung soal laporan keuangan pemerintah pusat 2016 dan 2017 yang memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Misbakhun menyebut predikat WTP itu merupakan prestasi tersendiri bagi pemerintahan Jokowi.
"Dan capaian itu adalah pertama kali dalam sejarah republik ini sejak Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara," ucap Misbakhun.
Ketua Departemen Pengawasan Pembangunan DPP Partai Golkar itu pun meyakini Jokowi telah menciptakan pemerintahan transparan dan akuntabel dalam memakai anggaran.
"Bahkan penggunaan anggaran di APBN bisa diakses oleh masyarakat. Pemerintahan Pak Jokowi menggunakan anggaran demi menyejahterakan masyarakat dan itu sudah terbukti," tuturnya.
Oleh karena itu, Misbakhun menantang Prabowo dan tim pemenangannya mencari bukti soal kebocoran APBN hingga 25 persen. Apalagi, kata dia, Prabowo adalah ketum partai yang bisa menggerakkan anak buahnya di DPR untuk menelusurinya.
"Tetapi kalau cuma melemparkan rumor, apakah pantas, apakah patut, apakah wajar seorang pemimpin hanya mengutarakan pendapatnya di ruang publik tanpa didasari bukti-bukti yang kuat, faktual dan konkret?," ujar Misbakhun.
Sebelumnya, Prabowo Subianto kembali menyinggung adanya kebocoran anggaran negara. Menurut Prabowo, tiap tahunnya telah terjadi kebocoran sebanyak 25 persen dari total anggaran pemerintah.
Prabowo mengaku pernyataan itu berdasarkan indikator-indikator dan ia sudah tulis dalam bukunya. Dia melihat, adanya kebocoran anggaran disebabkan penggelembungan dana di setiap proyek yang dikerjakan pemerintah. Misalnya seperti proyek jembatan.
"Saya hitung dan saya udah tulis di buku kebocoran dari anggaran rata-rata taksiran saya mungkin lebih sebetulnya 25 persen taksiran saya anggaran bocor," ujarnya.
"Harga 100 dia tulis 150 bayangkan. Jembatan harga Rp 100 M ditulis 150 dan ini terjadi terus menerus, saudara-saudara kita harus jujur dan objektif masalah ini sudah berjalan lama," tambah Prabowo.
Baca juga:
Kemendagri: ASN Bebas Memilih di Pilpres, Tapi Jangan Ekspresikan ke Publik
Bakal Hadiri Debat Capres, Sandiaga akan Pijat Prabowo
Sandiaga: Di Jabar Kita Unggul tetapi Enggak Terlalu Banyak
Airlangga: Jokowi Penting untuk Papua, Papua Penting untuk Jokowi
Ma'ruf: Saya Mengajak Jangan Golput