TKN soal Anies-Ganjar Beri Rapor Merah Kemenhan Era Prabowo: Tampil Politisi Tak Ngerti Pertahanan
TKN Prabowo-Gibran menilai Anies dan Ganjar tidak punya kapastitas untuk menilai hal tersebut.
TKN Prabowo-Gibran menilai Anies dan Ganjar tidak punya kapastitas untuk menilai hal tersebut.
- Politikus Gerindra Sentil Anies dan Ganjar: Belajarlah seperti Prabowo, Petarung dan Ikhlas
- TKN Ungkap Makna Permintaan Maaf Prabowo saat Debat: Menegaskan Musuhnya Bukan Anies dan Ganjar
- Anies-Ganjar Unjuk Kemesraan, TKN: Prasangka Kami Baik, Mereka Bertemu Bukan untuk Memanaskan Situasi
- Ganjar dan Anies Minta Prabowo Buka Data Pertahanan, TKN: Jelas Tidak Mau, Pertahanan Perlu Kerahasiaan
TKN soal Anies-Ganjar Beri Rapor Merah Kemenhan Era Prabowo: Tampil Politisi Tak Ngerti Pertahanan
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mempersilakan capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memberikan nilai buruk bagi Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Namun TKN Prabowo-Gibran menilai Anies dan Ganjar tidak punya kapastitas untuk menilai hal tersebut.
"Silakan Pak Anies ngasih nilai 11 dari 100. Mas Ganjar beri nilai lima dari sepuluh, karena memang dalam pandangan kami baik Mas Anies maupun Mas Ganjar tidak mempunyai kredensel maupun mempunyai kapasitas untuk menilai tentang konsep pertahanan," kata Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid usai debat ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Nusron menilai, Anies dan Ganjar tidak paham dengan konsep pertahanan. Nusron mengatakan, Anies maupun Ganjar saat debat lebih tampil sebagai politisi, bukan orang yang mengerti konsep pertahanan negara.
"Karena kalau kita lihat dari perspektif yang disampaikan tadi, banyak tampil sebagai politisi tidak mengerti tentang konsep pertahanan. Bagaimana orang yang enggak paham konsep pertahanan akan menilai tentang perjalanan pertahanan," kata Nusron.
Nusron mengibaratkan Anies dan Ganjar seperti guru memberikan nilai untuk mata pelajaran yang bukan bidangnya. Sehingga, guru tersebut memberikan nilai secara asal.
"Biasanya guru bahasa Indonesia tiba-tiba jadi guru matematika itu menilai matematika pasti tidak paham sehingga ngasih nilai suka-suka," tutur Nusron.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Meutya Hafid mengatakan, Komisi I DPR telah menjalankan fungsi pengawasan urusan pertahanan.
Menurut Meutya, apabila ada nilai yang buruk sebaiknya disampaikan dalam forum DPR.
Meutya mengatakan, belum pernah mendengar bahwa ada fraksi di DPR tidak setuju dengan program pertahanan yang ada. Sehingga, dia menyayangkan jika ada yang memberi nilai 5 dalam debat.
"Jadi nggak ada yg bilang nilainya 5 semua bilang bagus semua setuju anggaran harus naik tiba-tiba hari ini menjelang debat memberikan nilai 5," pungkas Meutya.