Transjabodetabek ALa Pramono Targetkan Nilai Manfaat hingga 35 Persen
Konsep ini, bagi mantan sekretaris kabinet itu penting untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung menjabarkan sejumlah hal terkait dengan City Branding dan transportasi kepada komunitas anak muda di Jakarta yang tergabung dalam +Jakarta.
Di depan para anak-anak muda dari berbagai komunitas, Pramono menekankan mengenai pembangunan infrastruktur transportasi umum di Jakarta yang digagas olehnya untuk melengkapi dan memperbaiki yang sudah ada.
- Kemenhub soal Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Sedang Dikaji, Membebani Anggaran Negara atau Tidak
- Sidang Kabinet di IKN Bahas Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo
- Kronologi Pegawai Kemenkeu Suruh Ojol Masuk Jalur TransJakarta Berakhir Kena Semprot TNI
- Libur Panjang, 328.563 Kendaraan Keluar Tinggalkan Jabodetabek
Contoh yang dijelaskan oleh Pramono adalah Transjabodetabek. Konsep ini, bagi mantan sekretaris kabinet itu penting untuk mengurangi kemacetan di Jakarta dan menambah nilai manfaat bagi masyarakat.
Transjakarta menurutnya, saat ini sudah terkoneksi sebesar 86 persen dengan transportasi umum lain, tetapi hanya memiliki nilai manfaat sebesar 25 persen.
"Di Jakarta ini sudah 86% terkoneksi, tetapi dimanfaatkan baru 24-25%, terutama pagi hari dan sore hari ketika terjadi kemacetan di Jakarta," jelasnya di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (13/11) malam.
Sementara jika melihat kota besar lainnya, seperti di Singapura kebermanfaatan transportasi umum bisa mencapai 48 persen lebih. Sehingga, Pramono menargetkan, Transjabodetabek bisa mencapai 35 persen.
"Jakarta kalau bisa di atas katakanlah 35% aja, wah sudah bagus banget," lanjutnya.