Jurus Pramono-Rano Atasi Kemacetan Jakarta, Bukan Paksa Warga Naik Transportasi umum
Bukan memaksa warga beralih ke transportasi umum, namun ini solusi yang ditawarkan.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno mempunyai jurus jitu mengatasi kemacetan Jakarta.
Bukan memaksa warga beralih ke transportasi umum, namun ini solusi yang ditawarkan.
Yakni, fokus membenahi masalah transportasi umum di Jakarta.
Selain untuk kenyamanan masyarakat, hal itu juga diyakini dapat menekan kemacetan.
"Kalau macet itu bukan bagaimana kita hanya mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum, tapi yang harus kita laksanakan dulu adalah memperbaiki transportasi umumnya," tutur Ketua Tim Sukses Pramono-Rano, Lies Hartono alias Cak Lontong di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (22/10).
Cak Lontong menyebut, pemerintah harus dapat meyakinkan para pengguna kendaraan pribadi perihal manfaat dari transportasi umum, agar nantinya mau beralih di kemudian hari. Salah satunya dengan memperhatikan faktor kenyamanan.
"Kita tidak bisa memaksa pengendara atau pengguna mobil pribadi untuk serta merta harus pindah ke transportasi umum," jelas dia.
"Jadi, yang penting yang akan dihidangkan adalah solusi untuk memberikan fasilitas atau transportasi yang terbaik utuk masyarakat, itu yang diutamakan," sambungnya.
Juru Bicara Pramono-Rano, Chico Hakim menambahkan, kedua sosok yang didukungnya itu memang paling fokus dalam belanja masalah. Mereka terus berusaha mendengar berbagai aspek demi menyelesaikan problem Jakarta, salah satunya urusan transportasi umum.
Meski punya pengalaman panjang di birokrasi, baik Pramono maupun Rano pun menyadari kondisi Jakarta yang sangat berbeda dengan wilayah lainnya.
"Artinya permasalahannya beda dan juga apa tantangannya ke depan juga berbeda dan makanya Mas Pram dan Bang Doel selalu paling seneng belanja masalah," kata Chico.
Lebih lanjut, dia menyadari butuh berbagai solusi kreatif dalam menyelesaikan masalah Jakarta. Sebab itu, Pramono dan Rano mesti rajin mendengarkan aspirasi dari berbagai golongan.
"Ke depan ini kan semua ada notulensinya, tentunya akan kita kembalikan lagi ke Mas Pram, dan mana yang paling realistis, paling utama, bisa jadi prioritas untuk dikerjakan dahulu," Chico menandaskan.