Tunggu kesiapan pemerintah, DPR perpanjang masa kerja Pansus RUU Terorisme
Perpanjangan tersebut juga diamini oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Dia mengatakan bahwa Pansus Terorisme diperpanjang karena pemerintah dan DPR belum mencapai kesepakatan.
Masa kerja Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-Undang (RUU) Terorisme kini telah diperpanjang melalui mekanisme rapat paripurna. Anggota Pansus Terorisme Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan, bahwa saat ini Pansus masih menunggu kesiapan pemerintah untuk melakukan pembahasan RUU Terorisme lanjutan.
"Pansus Terorisme hari ini akan diperpanjang karena tunggu kesiapan pemerintah untuk membahasnya," kata Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Menurutnya, saat ini DPR dan pemerintah sudah memiliki banyak pendapat yang sama terhadap pembahasan RUU Terorisme. Namun, kata Bobby, masih ada beberapa hal yang harus dilakukan secara lebih singkron dan harmonis.
"Seluruh substansi sudah sama-sama kita setujui antara pemerintah dengan DPR. Jadi sudah tak ada lagi yang mentok. Tapi Pemerintah masih perlu waktu sinkronisasi harmonisasi dengan UU lain," ungkapnya.
Dia mencontohkan hal yang disingkronkan antara pemerintah dan DPR terhadap RUU Terorisme, yakni dengan UU lain. Salah satunya seperti keterlibatan TNI dan juga kelembagaan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Pemerintah sedang cari formula agar substansi yang disetujui bersama bisa dimasukkan dalam legal drafting yang sesuai sehingga enggak perlu ubah lagi revisi dalam UU baru. Jadi masalah teknis saja," ujarnya.
Kedati demikian, Bobby menargetkan, RUU Terorisme bisa selesai pada dan mencapai harmonisasi dengan pemerintah pada bulan Januari mendatang. "Jadi kira-kira Januari. Kalau bisa diselesaikan pemerintah sudah tak masalah. Jadi engga ada lagi perbedaan tarik ulur. Tinggal harmonisasi dan sinkronisasi," tuturnya.
Perpanjangan tersebut juga diamini oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Dia mengatakan bahwa Pansus Terorisme diperpanjang karena pemerintah dan DPR belum mencapai kesepakatan.
"Ya karena belum selesai (perpanjangan Pansus Terorisme). Saya enggak tahu detailnya tapi biasanya ada hal-hal yang belum disepakati baik diantara pemerintah maupun antara pemerintah dan DPR biasanya," ucap Fahri.
Baca juga:
DPR ingin pemenuhan hak korban diatur dalam UU Terorisme
Pintu masuk TNI ikut perangi terorisme semakin terbuka lebar
Libatkan TNI berantas terorisme, Wiranto ingatkan jangan langkahi prosedur
Keterlibatan TNI dalam berantas teroris akan diatur dalam Perpres
Ketua Panja klaim konten revisi UU Terorisme sudah selesai
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kenapa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) didirikan? Pembentukan pemerintahan darurat Republik Indonesia berawal dari adanya Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta. Dalam agresi tersebut, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan oleh Belanda, sehingga menyebabkan vakum dan lumpuhnya pemerintahan.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Rizki Natakusumah di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya.