Uji kelayakan KaBIN, BG bakal dicecar atasi keterbatasan anggaran
"Dalam situasi pemotongan anggaran itu jadi strategi yang harus dipikirkan KaBIN baru," katanya.
Wakapolri Komjen Budi Gunawan sedang menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Anggota Komisi I DPR RI Arif Suditomo mengatakan pihaknya akan bertanya bagaimana cara Budi menjalankan kerja dan program intelijen di tengah keterbatasan anggaran.
"Kita tertarik bertanya bagaimana keterbatasan anggaran di APBN dengan program di BIN. Itu kan tantangan semua pejabat. Di Polri saja sudah ditingkatkan anggaran tapi BIN belum diberikan kepastian," kata Arif saat dihubungi, Rabu (7/9).
"Dalam situasi pemotongan anggaran itu jadi strategi yang harus dipikirkan KaBIN baru. Prioritas program apa yang akan dilaksanakan," sambungnya.
Salah satu tantangan Budi sebagai KaBIN ke depannya adalah mengatasi digital intelligence (intelijen digital). Menurutnya, seluruh aspek kehidupan saat ini terkoneksi secara digital. Oleh karenanya, penting melihat kesiapan infrastruktur BIN dalam menghadapi serangan digital.
"Dengan situasi dengan seluruh aspek kehidupan dengan digital, kehidupan sosial budaya politik dan lain-lain tersentuh aspek digital. Ketika ada yang mau melancarkan serangan dengan digital, kan bisa saja terjadi saat ini. Kesiapan infrastruktur BIN bisa antisipasi serangan cyber jadi prasyarat bisa jadi bagian mempersiapkan," terangnya.
Ditambah, dengan masuknya era digital peran dan konflik tidak lagi harus secara fisik. Arif menyebut perang digital dari asing yang berdampak terhadap anak-anak menjadi ancaman ketahanan dan pertahanan negara.
"Tapi sekarang kan bukan fisik, anak-anak kita mana yang tidak suka budaya asing, itu harus dipandang sebagai kekalahan kita dalam pertahankan ketahanan budaya, itu kan proxy war," tegasnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya akan mengecek dan mengakaji anggaran belanja BIN untuk pengadaan infrastruktur dan peralatan.
"Lebih relevan kita cek anggaran dulu. Kita mau apa, tahapannya apa yang akan dibelanjakan," tutupnya.