Usai Pilgub DKI, PKS-Gerindra makin lengket hingga koalisi di Jabar?
Pilgub DKI menjadi momen awal hubungan mesra antara PKS dengan Gerindra. Di Pilgub DKI, PKS dan Gerindra sukses mengantarkan jagoannya menaklukan calon petahana Ahok-Djarot dan menguasai kursi 1 DKI untuk lima tahun mendatang.
Pilgub DKI menjadi momen awal hubungan mesra antara PKS dengan Gerindra. Di Pilgub DKI, PKS dan Gerindra sukses mengantarkan jagoannya menaklukan calon petahana Ahok-Djarot dan menguasai kursi 1 DKI untuk lima tahun mendatang.
Sepertinya, berakhirnya Pilgub DKI tak akan mengakhiri hubungan PKS dan Gerindra. Sebab, hubungan dua parpol itu sepertinya akan semakin lengket ke depan.
Seperti diketahui, pada 2018 mendatang, Pilkada Serentak akan kembali dilaksanakan. Salah satunya di Jawa Barat. PKS dan Gerindra pun berpeluang besar kembali berkoalisi memperebutkan kursi orang nomor 1 di tanah Pasundan.
Harapan agar koalisi PKS dan Gerindra terus terjadi blak-blakan diungkapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Dia berharap agar koalisi PKS dan Partai Gerindra di Pilkada DKI Jakarta dapat terjadi juga di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Menurut Sohibul, proses komunikasi antara PKS dan partai besutan Prabowo Subianto itu terus intensif dilakukan.
"Berharap sih begitu. Kita sedang proses terus," kata Sohibul di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (26/4) kemarin.
Menurutnya, kemenangan pasangan calon Anies-Sandi yang diusung koalisi PKS dan Gerindra di Pilgub DKI Jakarta memberikan pengaruh pada Pilkada di daerah lain.
"Buat kami yang kebetulan pasangan PKS dan Gerindra menang di DKI berdampak positif pada Pilkada lain, baik Jabar, Jatim maupun Jateng. Kita berharap begitu," katanya.
Beberapa waktu sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Jawa Barat Radar Tri Baskoro mengatakan kemungkinan besar koalisi Gerindra dan PKS di Pilgub DKI akan menyambar ke Pilgub Jabar.
"Dugaan saya ini sudah mengarah ke sana (koalisi PKS-Gerindra) berlanjut ke Pilgub Jabar 2018 dan seperti Pilgub DKI Jakarta. Ya kemungkinan koalisi akan berlanjut sangat besar," kata dia seperti dilansir Antara, Kamis (20/4) lalu.
Menurutnya, koalisi Gerindra dan PKS dinilai baik dilanjutkan karena saat ini sistem politik Indonesia membutuhkan koalisi permanen.
"Tuntutan itu misalnya dituangkan dalam keserentakan pileg dan pilpres, kemudian pilkada dan pilgub dan karena harus serentak ini saya kira harus lebih efisein dan lebih baik jika koalisi di pusat satu warna dengan di daerah," kata dia.
-
Apa saja jenis PPKS yang ditemukan di Jakarta? Contoh PPKS yang dijangkau adalah manusia gerobak, manusia silver, pengemis, dan badut.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Di mana PPS berkedudukan? PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu di kelurahan atau desa. Oleh karena itu, PPS berkedudukan di kelurahan atau desa.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
Baca juga:
PDIP ragukan koalisi Gerindra-PKS di Pilgub Jabar 2018
Presiden PKS siap koalisi dengan Gerindra di Pilgub Jabar 2018
Ada Jokowi di balik alasan Gerindra tak lirik Ridwan Kamil
Ahok dan Emil bikin Gerindra kapok calonkan kepala daerah nonkader
Gerindra fokus usung kader internal di Pilgub Jabar 2018