Uu Ruzhanul bisa dongkrak suara Ridwan Kamil di wilayah selatan Jabar
Uu Ruzhanul bisa dongkrak suara Ridwan Kamil di wilayah selatan Jabar. Lebih lanjut, ungkap pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini, pasangan tersebut akan saling melengkapi karena mereka latar belakangnya adalah kepala daerah yang berhasil di Bandung dan juga di Tasikmalaya.
Pasangan Rindu (Ridwan Kamil dan Uu Ruhzanul Ulum) dinilai saling melengkapi untuk memimpin Jawa Barat. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, partai-partai koalisi memutuskan Uu menjadi pasangan Ridwan Kamil, adalah keputusan tepat. Karena kader PPP itu mempunyai basis massa kuat khususnya di wilayah selatan.
"Jadi kehadiran Uu untuk mengambil suara di wilayah selatan, karena PPP juga basis massa di Selatan sangat kuat," ujar Ujang saat dihubungi, Kamis (11/1).
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
Lebih lanjut, ungkap pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini, pasangan tersebut akan saling melengkapi karena mereka latar belakangnya adalah kepala daerah yang berhasil di Bandung dan juga di Tasikmalaya.
"Jadi ini komposisi yang saling mengisi ya, katakanlah RK mengisi di perkotaan atau mengambil basis masa kota, dan Uu mengambil massa dari orang desa," katanya.
Selain itu, Ridwan Kamil dan Uu mempunyai latar belakang pesantren. Sehingga menjadikan faktor penting dalam merebut hati masyarakat di Jawa Barat. Karena ungkap Ujang, di Jawa Barat sangat kental dengan pesantren dan kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Jadi bagaimanapun masyarakat di Jawa Barat adalah masyarakat NU dan kalangan pesantrennya kuat," ungkapnya.
Sosok mereka yang masih muda juga dapat menarik kaum millenial di Jawa Barat. Apalagi saat menjadi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selalu berinteraksi lewat media sosial dengan prestasi-prestasinya. Sehingga kaum millenial suka akan hal tersebut.
"Mereka ini bisa menggaet dukungan, apalagi Ridwan Kamil sudah lama bergerak di media sosial, dan Ridwan Kamil dianggap sebagai tren anak muda," kata Ujang.
Lebih lanjut, RK dan Uu dinilai sudah teruji. Masyarakat malas memilih orang yang belum teruji kemampuannya sebagai kepala daerah. Sedangkan Ridwan Kamil dan Uu sudah berhasil membangun di Bandung serta Tasikmalaya. Sehingga mereka akan membawa keberhasilannya untuk merayu masyarakat dalam memilihnya.
"Jadi mereka sudah teruji kepemimpinannya dan prestasi kerjanya, tinggal mempromosikan saja. Karena dalam pilkada ini figur lebih menentukan dari pada partai politiknya," pungkasnya.
Baca juga:
KPU libatkan 14 dokter periksa kesehatan peserta Pilgub Jabar
4 Pasangan Cagub/Cawagub Jabar tes kesehatan di RSUP Hasan Sadikin
4 Bakal cagub-cawagub mendaftar di KPU Jabar
Naik Jeep, TB Hasanuddin-Anton Charliyan daftar ke KPU Jabar
Anton Charliyan: Kita duo jenderal, nasionalis religius, sama-sama haji
Tak seperti DKI, Sudrajat akan buat Pilgub Jabar lebih Asyik
Pilgub Jabar, pasangan Asyik mengaku juga didukung PPP dan PBB