Viral Video Prabowo Sebut 'Ndasmu Etik', Jubir Anies: Melecehkan Aspek Etika!
Sudirman Said merespons ucapan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh Prabowo Subianto.
Sudirman mengatakan, seorang pejabat publik tidak pantas melecehkan etika
Viral Video Prabowo Sebut 'Ndasmu Etik', Jubir Anies: Melecehkan Aspek Etika!
Co-captain Tim Nasional Pemenangan atau Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Sudirman Said merespons ucapan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
- VIDEO: Prabowo Didesak Anies: Anda Tidak Berhak Berbicara Mengenai Etika
- VIDEO: Cak Imin Pedas Slepet Prabowo 'Ndasmu Etik: Jangan Remehkan Etika!
- VIDEO: Reaksi Prabowo Disinggung 'Ndasmu Etik', Sempat Tertawa Bilang "Siapa Suruh Tanya?"
- Viral Video Prabowo Sindir Anies 'Ndasmu Etik', Jubir Ungkit Gibran Pernah jadi Rebutan Capres Lain
"Sangat disayangkan bila ada orang yang bahkan sedang dalam kontestasi, sedang mendulang atau menghimpun simpati masyarakat tapi justru memberikan signal contoh tak baik," kata Sudirman Said dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12).
Sudirman mengaku sudah menonton video yang viral di media sosial tersebut, di mana ada seorang calon presiden yang juga Ketua umum partai tertentu seperti sedang melecehkan aspek etik dengan mengkaitkan dua kata yakni etik dan ndasmu.
"Saya mendapatkan kiriman dari banyak teman video seorang calon presiden dan juga seorang Ketua Umum Partai seperti sedang melecehkan aspek etika,"
ujar Sudirman
Sudirman mengatakan, seorang pejabat publik tidak pantas melecehkan etika. Dia pun mengingatkan seorang pemimpin tidak hanya taat pada hukum tapi juga harus memahami etika.
"Kenapa? karena justru value pemimpin di sektor publik karena menjaga etika. Bukan saja semata-semata soal ketaatan pada hukum," ujar dia.
"Mengapa begitu, karena bila kita berbicara pada kepimpinan level paling tinggi yang mengarahkan perilaku adalah etika, bukan hukum, hukum bisa ditekuk-tekuk oleh si pembuat hukum, si pimpinan paling tinggi," sambung dia.
Karena itu, Sudirman mengajak setiap pemimpin apalagi yang sedang berkontestasi untuk menyakinkan masyarat bersama-sama memperbaiki etik. "Bukan sebaliknya melecehkan," ujar dia.