Wabendum Golkar yakin buku SBY akan menuai kecaman publik
Bambang juga ragu jika buku itu bakal mengembalikan kepercayaan publik kepada Presiden SBY.
Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menyambut baik rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat buku. Namun, dia menilai, buku tersebut justru akan menuai kecaman dari publik atas kinerja SBY selama ini.
"Kalau benar presiden ingin menjawab atau menanggapi kritik masyarakat melalui buku yang ditulisnya sendiri, saya dan juga semua pihak harus menghormati langkah itu. Sebab itu adalah hak presiden," jelas Bambang dalam pesan singkat, Senin (11/11).
Menurutnya, isi buku SBY berjudul 'Selalu Ada Pilihan' sudah pasti akan mendapat sorotan publik. Dia berpandangan, publik nantinya akan kritis ketika membaca isi buku dengan realita yang selama ini terjadi di pemerintahan.
"Muatan buku itu sudah barang tentu akan berhadap-hadapan dengan persepsi publik atas berbagai aspek dari Presiden SBY, mulai dari kualitas kepemimpinan, kualitas kebijakan, derajat sensitivitas atau kepedulian presiden terhadap aneka persoalan yang menyelimuti rakyat, kejujuran presiden, juga tentang bersih tidaknya Kabinet Indonesia Bersatu hingga kedekatan presiden dan keluarganya dengan sejumlah orang bermasalah seperti sosok Bunda Putri, Sengman serta Bu Pur," ujar dia.
Anggota Komisi III DPR ini merasa yakin jika buku tersebut akan membelah opini publik selama ini tentang SBY.
"Ada yang setuju dengan posisi, pendirian dan tanggapan presiden. Sebaliknya, akan ada juga arus kecaman dan kritik terhadap muatan buku itu," kata dia.
Kendati begitu, dia juga ragu jika buku itu bakal mengembalikan kepercayaan publik kepada Presiden SBY. Apalagi, lanjut dia, isu terkini yang sering kali menyudutkan presiden dan beberapa fakta yang belum terungkap.
Salah satu contohnya, kata dia, isu Bu Pur, Bunda Putri dan Sengman yang masih membuat publik bertanya-tanya tentang hal itu. Belum lagi soal sikap pasif SBY saat Indonesia disadap oleh negara lain yakni Amerika Serikat dan Australia.
"Saya ragu buku itu akan menguatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap presiden, mengingat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan presiden terus menurun," tutur dia.
"Saya bahkan khawatir muatan buku itu akan menjadi celah baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kecaman terhadap presiden," pungkasnya.