Tokoh Senior Golkar Bicara Peluang Bahlil Jadi Ketum, Singgung Situasi Jelang Munas
Bahlil bisa saja menjadi ketua umum Partai Golkar, namun jika memang memenuhi beberapa ketentuan.
Ketua Dewan Etik Partai Golongan Karya (Golkar) Muhammad Hatta bicara peluang Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia menjadi ketua umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Menurut Hatta, Bahlil bisa saja menjadi ketua umum Partai Golkar, namun jika memang memenuhi beberapa ketentuan.
"Ya itu kan rumor di luar, nanti kita ikut prosedur aja nantinya bahwa kalau Pak Bahlil sesuai dengan ketentuan, kan Golkar ini kan partai kader. Betul kan?" kata Hatta kepada merdeka.com, Kamis (15/8).
Hatta mengatakan, apabila Bahlil mempunyai syarat maka mempunyai peluang menjadi ketua umum karena merupakan kader Golkar.
"Jadi andai kata nanti beliau punya data segala sesuatu yang sesuai dengan ketentuan, ya tentu beliau bisa aja kan, sebagai kader partai kan bisa," ujar Hatta.
Tunggu Munas
Meski begitu, menurut Hatta, bisa saja ada calon ketua umum lain yang nantinya akan maju untuk menggantikan posisi Agus Gumiwang yang kini menjadi pelaksana tugas ketua umum.
"Tapi kan bukan hanya beliau, mungkin yang lain kita enggak tahu persis. Jadi kalau mau lihat siapa calon, tentu nanti pada saat Munas," ujar Hatta.
AD/ART Partai
Politisi senior Partai Golkar ini menjelaskan, untuk menjadi seorang ketua umum juga memiliki Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela (PDLT).
Sesuai AD/ART, menurut Hatta, Bahlil mempunyai hak menjadi ketua umum apabila masih menjadi kader, kecuali berhenti karena meninggal dunia, diberhentikan partai atau mengundurkan diri.
"Golkar ini partai kader, apa itu kader? Ada ukurannya, ada penjenjangan, ada PDLT-nya, itu menjadi ukuran nanti dalam pemilihan di gelanggang Munas. Munas ini dilakukan kenapa? Karena ketua umum mendadak mengundurkan diri, kenapa mengundurkan diri?" kata Hatta.
Kemudian syarat untuk dapat mengisi kekosongan posisi ketua umum tersebut dilakukanlah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Tetapi karena Munas tinggal 3 bulan lagi, menurut Hatta, maka disepakati dipercepat.
"Nah jika Munas dipercepat, berarti bukan hanya ketua umum juga mengganti semua kepengurusan sesuai dengan ketentuan," ujar Hatta.
Hasil Munas
Hatta menuturkan termasuk tugas Munas adalah satu, pertanggungjawaban ketua umum.
"Kedua, pemilihan ketua umum, ketiga, membahas AD/ART, itu kan?, Keempat, menyusun program," tambah Hatta.
Kemudian Hatta melanjutkan terkait dengan apakah adanya perubahan Aturan Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Hal itu tergantung kepada keputusan Munas.
"Jadi kalau saya bilang Pak, ini mau diubah AD/ART. Diubah enggaknya, nanti forum Munas itu memang untuk mengevaluasi AD/ART. Jadi enggak perlu dibesar-besarkan seolah AD/ART berubah, itu memang kewenangan Munas. Kita berpedoman kepada itu," kata Hatta.
"Jadi begitu, jadi apa namanya, ya kita berpedoman pada aturan, gitu aja. Dan kita Dewan Etik, salah satu Dewan yang mempunyai tugas menjaga harkat martabat partai, kemudian menegakkan kode etik. Etika di dalam Munas, etika dalam Rapimnas ya, itu akan melalui penelitian Dewan Etik," pungkasnya.