Waketum Gerindra soal pidato Prabowo: Beliau ingin negara ini lebih maju & berdaulat
Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal Indonesia bakal bubar pada 2030 menuai polemik. Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan isi pidato tersebut bukan atas analisa pribadi Prabowo. Namun, berdasarkan hasil kajian dari para ahli dunia dan ahli sejarah.
Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal Indonesia bakal bubar pada 2030 menuai polemik. Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan isi pidato tersebut bukan atas analisa pribadi Prabowo. Namun, berdasarkan hasil kajian dari para ahli dunia dan ahli sejarah.
Edhy menyebut pidato tersebut bukan untuk menebar pesimisme kepada masyarakat, tapi sebaliknya agar masyarakat lebih optimis dan berpikir positif.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
"Kami berpikir beliau ingin negara ini lebih maju, berdaulat, lebih berkembang, lebih hebat," kata Edhy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/3).
Dia menjelaskan ahli sejarah yang dijadikan acuan pidato mantan Danjen Kopassus itu memandang mengenai padatnya penduduk di Indonesia. Sehingga bila tidak ditangani hal itu sangat mengkhawatirkan nantinya.
"(Itu) menyampaikan realita dan fakta yang harus kita sikapi bersama. Itu koreksi kita semua. Saya pikir tidak ada niat apapun," katanya.
Sebelumnya, laman Facebook resmi Partai Gerindra mengunggah pidato politik sang ketua umum Prabowo Subianto. Dalam video itu, Prabowo mengaku mendapatkan kajian tentang nasib Indonesia di 2030 yang diprediksi bakal bubar.
"Saudara-saudara. Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030, kata Prabowo di video itu.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com