Waketum Hanura: Sangat berbahaya bila Abraham Samad diberi kekuasaan
Mantan Ketua KPK Abraham Samad akan rajin keliling bertemu pimpinan partai politik. Dia berniat ingin ikut kontestasi pada pagelaran Pilpres 2019 nanti. Samad, telah bertemu dengan Presiden PKS, Sohibul Iman. Kemudian berencana bertemu Ketum NasDem Surya Paloh.
Mantan Ketua KPK Abraham Samad akan rajin keliling bertemu pimpinan partai politik. Dia berniat ingin ikut kontestasi pada pagelaran Pilpres 2019 nanti. Samad, telah bertemu dengan Presiden PKS, Sohibul Iman. Kemudian berencana bertemu Ketum NasDem Surya Paloh.
Menanggapi manuver Samad, Wakil ketua Umum Hanura Gede Pasek Suardika menganggap, boleh saja setiap warga negara berniat ikut pilpres. Tapi, dia mengingatkan, rekam jejak penting dalam bergulat di dunia politik.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Hanya rekam jejak lama dimana takut hadapi masalah pribadi ke pengadilan dan memilih bantuan kekuasaan untuk menghentikan kasusnya sebelum ke pengadilan menjadi cacat. Belum lagi soal moral dan sanksi pelanggaran etik soal Sprindik Bocor saat menjabat di KPK," kata Pasek kepada merdeka.com, Senin (28/5).
Samad pernah ditetapkan sebagai tersangka karena kasus penggelapan dokumen. Samad bersama wanita yang dibantunya dalam pemalsuan dokumen Feriyani Liem juga jadi tersangka. Namun pada akhirnya kasus itu dihentikan, Jaksa Agung Prasetyo mengeluarkan deponir.
Selain itu, Samad juga pernah diberikan sanksi oleh komite etik KPK, saat masih jadi ketua KPK karena diketahui membocorkan spirindik Anas Urbaningrum.
"Akan bahaya bila kebiasaan pelanggaran etik begitu nanti masuk ke Istana. Itu harus dipikirkan juga," kata Pasek yang juga sahabat karib Anas Urbaningrum.
Bukan cuma itu, Pasek juga mengingatkan keputusan Samad bersama rekannya Bambang Widjojanto yang menetapkan Budi Gunawan (BG) sebagai tersangka di KPK. Penetapan tersangka BG akhirnya dibatalkan lewat putusan praperadilan.
"Apalagi aksi mentersangkakan BG yang sangat politis karena mau jadi Kapolri tanpa alat bukti yang sahih. Jadi selain suka melanggar kode etik terbukti ambisi politiknya sering menghalalkan segala cara. Sangat berbahaya bila diberikan kekuasaan," kata Pasek.
Tapi sekali lagi, Pasek menilai Samad sah saja berniat maju Pilpres 2019.
"Hanya rekam jejak begitu belum hilang dari ingatan publik," tutup dia.
Baca juga:
Perindo dan PSI berpeluang lolos Pemilu 2019
Anwar Arifin sebut JK tak berminat lagi jadi Cawapres Jokowi
Golkar Indonesia Timur minta Jokowi tunjuk Airlangga jadi Cawapres
AHY, Anies, Cak imin dan Gatot bersaing jadi Cawapres di Pilpres 2019
Golkar yakin Jokowi bakal pilih Airlangga Hartarto jadi Cawapres
Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi 46,8% dan Prabowo 27,2%
Jokowi dinilai terganggu dengan ancaman Cak Imin