Waketum NasDem: Apakah PDIP-Gerindra Mau Ajak Kita Koalisi?
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan kemungkinan pihaknya berkoalisi dengan Gerindra dan PDIP terbuka. Tergantung apa kepentingan koalisi tersebut.
Partai Gerindra membuka peluang untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024. Kerja sama Gerindra dan PDIP itu tidak menutup kemungkinan mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan kemungkinan pihaknya berkoalisi dengan Gerindra dan PDIP terbuka. Tergantung apa kepentingan koalisi tersebut.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana cara Partai NasDem memperjuangkan penolakan penunjukan Gubernur Jakarta? Taufik menekankan, Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta. Selain itu, NasDem juga ingin adanya pemilihan wali kota dan anggota DPRD tingkat kota madya di wilayah Jakarta. "Kita menginginkan ada pilkada di tingkat provinsi dan kota madya. DPRD juga ada DPRD kota dan DPRD provinsi. Itu yang terus akan kita perjuangkan pada saat pembahasan tingkat I di Komisi II DPR bersama dengan pemerintah," tegas Taufik.
"Untuk hal pemilihan presiden 2024, semua kemungkinan itu bisa terjadi. Semua kemungkinan kita bisa berkoalisi dengan PDIP. Kemudian Gerindra atau dengan partai apa saja, tergantung kepentingan apa," ujar Ahmad Ali ketika dihubungi, Kamis (2/12).
Perlu membuka komunikasi dahulu untuk membangun suatu koalisi. Ali lantas bertanya apakah PDIP dan Gerindra mau mengajak NasDem dalam koalisi.
"Tentunya kalau kemudian kita kalau mau berkoalisi harus berdiskusi. Berdiskusi dengan banyak hal Tetapi pertanyaannya apakah kemudian PDIP Gerindra mau mengajak Nasdem berkoalisi, kita tidak tahu," katanya.
Ali tak ingin berandai-andai syarat berkoalisi dengan PDIP dan Gerindra. Pihaknya belum menjalani komunikasi.
Namun, ia mengatakan, jika NasDem bergabung dengan Gerindra-PDIP maka sudah melebihi ambang batas pencalonan presiden yang diperlukan. Kata Ali, tidak ada gunanya jika berkoalisi hanya sekadar bergabung.
"Jadi kalau kita berkoalisi untuk sebagai, hanya sekedar bergabung tidak ada gunanya, kan enggak ada gunanya juga berkoalisi. Kita mau saling mencukupkan, saling membutuhkan," ujarnya.
Baca juga:
Cak Imin: Belum Ada Partai Bicara Pilpres 2024
Kata JK Soal Dukungan Anies Baswedan Maju Pilpres 2024
Muncul Dukungan Prabowo-Puan, Gerindra akan Lihat Hasil Survei
Gerindra Tegaskan Prabowo Jadi Capres Prioritas di Pilpres 2024
Penilaian Demokrat Soal Ganjar-Sandi: Muda Adalah Kekuatan
PPP: Ganjar-Sandiaga Potensial untuk Meraup Suara