Waktu sudah mepet, capres ini baru ngiklan di koran
Di iklan, tertulis Hussein keturunan Ratu Dewi Inten Dewata dari Kerajaan Sumedang Larang.
Namanya Hussein Naro. Lewat iklan di sebuah surat kabar, dia mengikrarkan diri sebagai calon presiden RI 2014. Ukuran iklannya terhitung kecil, tapi slogan politik yang ditawarkan berlaku universal 'gemah ripah repeh rapih ingsun medal warugah jagad'. Kurang lebih artinya subur, makmur, aman sentosa untuk seluruh penjuru dunia.
Di iklan kecil tersebut, Hussein juga mencantumkan CV singkat berisi tujuh poin, dengan latar berlatar peta NKRI. Di antaranya pernah menjabat sebagai ketua sementara DPR/MPR tahun 1987, cawapres RI 2001 dan pendiri Partai Persatuan.
Di bawah foto dirinya, tertulis Hussein keturunan Ratu Dewi Inten Dewata dari Kerajaan Sumedang Larang, kerajaan Islam di Jawa Barat yang diperkirakan berdiri sejak abad ke 16 Masehi.
Dalam iklan tersebut, Hussein mencantumkan nomor telepon tim suksesnya. Saat dihubungi merdeka.com, Kadir yang mengaku sebagai anggota tim sukses Hussein menuturkan alasan utama Hussein siap menjadi capres lantaran faktor peluang.
"Dia orang politisi, cari peluang. Dia pernah mimpin sidang DPR MPR umur 20 tahun," kata Kadir kepada merdeka.com, Jumat (9/5).
Munculnya iklan capres Hussein, diakui Kadir bukan sekadar sensasi. Meski waktu pendaftaran bakal capres-cawapres sudah mepet (18 Mei), Kadir mengatakan, persoalan iklan adalah hasil kesepakatan dengan parpol pengusung.
"Harus koordinasi dengan parpol. Sementara parpol masih ke sana ke mari cari identitas benar. Dalam waktu dekat akan ada konferensi pers," kata Kadir.
Sama seperti capres lainnya, Hussein juga mengklaim memiliki gerbong dukungan. Namun siapa saja parpol yang merapat ke mantan politisi PPP era Orde Baru ini, Kadir tak menjelaskan detail.
Berdasarkan data Komisi Penyidik Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) tahun 2001, waktu itu kekayaan Hussein Naro mencapai Rp 102.579.662.500. Terbanyak dia dapatkan dari warisan enam bidang tanah senilai Rp 96.331.662.000 yang berada di Jakarta, Palembang dan Batam.
Namun ketika ditanya modal nyapres Hussein, Kadir tak menjawab pasti. Jawaban senada juga dia ungkapkan ketika ditanya kebenaran CV yang menyebutkan Hussein pernah menjadi salah satu cawapres Megawati Soekarnoputri pada Sidang Istimewa MPR 2001.
Untuk diketahui, sejarah mencatat hanya ada tiga cawapres yang bertarung dalam Sidang Istimewa MPR 2001. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Akbar Tandjung dan Hamzah Haz. Tidak ada yang namanya Hussein Naro.
"Maaf saya sedang di mobil," kata Kadir ketika disodorkan fakta itu.