Yenny Wahid: Tidak pernah ada rencana masuk tim kampanye Prabowo-Sandi
Kebimbangan Yenny itu dikarenakan visi misi capres dan cawapres yang belum jelas. Oleh karena itu, Yenny akan mendengar terlebih dahulu visi misi dari dua pasangan capres-cawapres pada (23/9) atau saat dimulainya masa kampanye.
Putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid hingga kini belum menjawab ajakan masuk ke tim kampanye Prabowo-Sandiaga. Yenny mengatakan sejak awal dirinya memang tidak pernah berencana menjadi bagian dari timses tersebut.
"Memang tidak pernah ada rencana ke arah sana. Kan dari awal saya sudah bilang dari awal bahwa saya belum ambil keputusan," kata Yenny lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Jumat (21/9).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang disepakati Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan Prabowo dengan KWI? Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
Kebimbangan Yenny itu dikarenakan visi misi capres dan cawapres yang belum jelas. Oleh karena itu, Yenny akan mendengar terlebih dahulu visi misi dari dua pasangan capres-cawapres pada (23/9) atau saat dimulainya masa kampanye.
"Jadi sampai saya mendengar visi misi resmi dari para calon tanggal 23 itu, Jadi tunggu saya," jelas dia.
Sebelumnya, Yenny berencana mengadakan silaturahmi nasional atau silatnas bersama tokoh-tokoh Gusdurian, sebutan untuk para pengagum fanatisme Gus Dur. Lewat Silatnas, Yenny akan meminta pandangan dan tanggapan, kemana arah suara Gusdurian bermuara.
"Saya kan tidak sendirian, barisan kader Gus Dur ini banyak, kami akan buat silaturahmi nasional (Silatnas), mendengar aspirasi mereka, jadi nanti 23 September kita mendengar dulu visi misi para calon seperti apa," kata Yenny Wahid di Jagakarsa.
Reporter: M Radityo
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Gerindra beberkan struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga
Sandiaga ditetapkan KPU sebagai Cawapres: Waw sesuatu banget
Sandiaga: AHY jadi Dewan Pembina kampanye Prabowo adalah permintaan SBY
Beda pilihan di Pilpres, Bupati dan Wabup Bandung Barat janji tetap harmonis
Prabowo-Sandi ambil urut ke KPU tanpa arak-arakan karena ekonomi sedang sulit