Yulianis ungkap drama kasus Hambalang di depan Pansus hak angket KPK
Yulianis mengatakan, kebohongan itu berawal ketika Nazaruddin meminta Marisi Matondang selaku saksi agar menyebut mobil Harrier yang diberikan kepada Anas berasal dari dana proyek Hambalang.
Mantan Wakil Direktur PT Keuangan Permai Group sekaligus bekas karyawan mantan bendahara umum Partai Demokrat, Yulianis membongkar drama kebohongan M. Nazaruddin dalam kasus korupsi proyek wisma atlet Hambalang dengan terpidana, Anas Urbaningrum.
Yulianis mengatakan, kebohongan itu berawal ketika Nazaruddin meminta Marisi Matondang selaku saksi agar menyebut mobil Harrier yang diberikan kepada Anas berasal dari dana proyek Hambalang.
"Marisi Matondang dipaksa berbohong (oleh Nazarudin) bahwa mobil Harrier ini berasal dari proyek Hambalang nilainya 700 juta rupiah," katanya di hadapan Pansus hak angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (24/7).
Dia mengaku, mendapat cerita langsung dari Marisi, menyebutkan bahwa Nazaruddin tiba-tiba masuk ke dalam ruang penyidikan. Kemudian Nazaruddin menerangkan kepada penyidik KPK asal usul mobil Harrier untuk Anas.
"Jadi penyidik itu mengetik BAP itu berdasarkan keterangan Pak Nazar, itu cerita Pak Marisi," ungkap perempuan yang mengenakan pakaian lengkap cadar berwarna hitam tersebut.
Lebih lanjut Yulianis menyatakan, jaksa dalam persidangan Anas Urbaningrum sudah tahu sebetulnya BAP yang ada merupakan kebohongan.
"Tetapi Pak Marisi ini yang mau mencabut kebohongan kesaksiannya di persidangan, namun tidak diizinkan KPK," tegasnya.
Seperti diketahui, Yulianis merupakan saksi kunci dalam persidangan perkara suap Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Pada 2015, ia sempat berkicau di Twitter soal kegelisahannya karena banyak keterangannya soal Nazar tak dianggap penyidik KPK.
Kicauannya mendapati tanggapan kepada pakar hukum tata negara Mahfud MD. Setelah terlibat perbincangan yang cukup panjang dan melihat beragam bukti yang disampaikan Yulianis, Mahfud pun memutuskan mendukung Yulianis. Mahfud lalu menyampaikannya ke KPK.
Baca juga:
Pansus angket KPK agendakan pemanggilan bekas anak buah Nazaruddin
Yulianis sebut penegak hukum belum ungkap semua proyek Nazaruddin
Yulianis di Pansus Angket KPK: Saya hadir atas kehendak sendiri
Gerindra mundur, Pansus Angket KPK jalan terus
KPK bakal pelajari tudingan-tudingan Yulianis
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Apa yang tertulis di karangan bunga yang diterima oleh KPK? Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.