Yusril berharap head to head dengan Ahok di Pilgub DKI
Yusril akan mengumpulkan KTP seperti Ahok dengan menyasar perkampungan warga.
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra berharap, dalam pilgub mendatang, bisa bertarung secara head to head dengan cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama. Yusril mengatakan, dalam Pilgub 2017 mendatang, sudah ada sejumlah partai yang meminangnya, di antaranya Gerindra.
"Harapan kita head to head. Tapi bisa saja bisa muncul calon ketiga. Di DKI itu dipilih yang suara terbanyak. DKI itu 50 persen plus. Kalau tidak sampai 50 persen harus diadakan putaran ulang. Pilkada kemarin kan tidak, suara terbanyak. Yang 15 persen saja bisa menang," kata Yusril usai menghadiri rilis survei Populi Center, Senin (22/2).
Mantan Menteri Hukum dan HAM era Presiden Abdurrahman Wahid ini menambahkan, selain diusung partai, Yusril juga berusaha mengumpulkan KTP warga. Hal itu dilakukan sekaligus untuk mensosialisasikan dirinya sebagai bakal cagub.
Dalam mengumpulkan KTP, Yusril mengatakan, tidak akan mengikuti cara yang dilakukan TemanAhok dengan mendirikan booth di mal. Menurutnya, pengumpulan KTP di mal tidak efektif.
"Berapa banyak sih orang yang pergi ke mal. Jadi kita membentuk itu di RT, RW, kita mengumpulkan relawan."
Meski baru akan mengumpulkan KTP warga Jakarta di awal Maret, Yusril optimis, dalam waktu 3 bulan, sejuta KTP dapat dikumpulkannya. "Saya yakin terkumpul," ujarnya.
Sementara itu, Ahok yang sampai saat ini belum memutuskan siapa yang akan bersanding dengannya di Pilgub 2017, mendapat kritikan dari Yusril. Menurutnya percuma jika dapat mengumpulkan sejuta KTP jika belum ada pasangan.
"Jadi kan Undang-Undang menyaratkan dukungan harus kepada calon yang sudah berpasangan. 3 Juta pun kalau gak berpasangan harus diulang," ujarnya.
Baca juga:
Yusril berharap head to head dengan Ahok di Pilgub DKI
Survei Populi Center: Yusril bisa jadi kuda hitam di Pilgub DKI
Jika Ahok maju dari parpol di Pilgub, bagaimana nasib Teman Ahok?
Survei Pilgub DKI: Popularitas Kang Emil tak sebanding Ahmad Dhani
Djarot: Ahok dari dulu deket PDIP, punya visi misi sama, why not?
Diminati PDIP dan NasDem, Ahok diminta independen oleh 'Teman Ahok'
Galang dukungan maju Pilgub DKI, Yusril bakal kumpulkan tanda tangan
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Apa yang dikatakan oleh Yusril Ihza Mahendra terkait aturan presiden dalam kampanye? Guru besar hukum tata negara tersebut mengungkap bahwa Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Bagaimana Yusril Ihza Mahendra membantah berita tentang investigasi dugaan korupsi Prabowo Subianto? “Tidak ada penalti apapun kepada pemerintah RI akibat pembatalan itu,” jelasnya.Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia itu menambahkan, pemerintah Qatar memang menginginkan Indonesia membeli pesawat bekas tersebut secara tunai, namun pemerintah Indonesia ingin membelinya dengan cara kredit. “Sebab itu, kita menggunakan agen perusahaan dari Republik Czech. Namun karena keterbatasan anggaran kita, pembelin dengan cara utang itupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan,” tegas Yusril.
-
Siapa Dhuha Yuliandri Al Fatih? Dhuha Yuliandri Al Fatih, prajurit TNI AU, memikat hati publik dengan kegagahan dan inspirasinya di media sosial.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Kurniawan Dwi Yulianto dianggap sebagai apa? Pria kelahiran Magelang ini dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.