Yusril Buka Suara Terkait Kabar Jadi Jaksa Agung Usai Mundur Sebagai Ketum PBB
PBB sebelumnya akan mengajukan tiga sampai empat kader untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
PBB sebelumnya akan mengajukan tiga sampai empat kader untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
- Jika Masuk Kabinet Prabowo, Yusril Ingin Dapat Posisi yang Berkaitan dengan Hukum
- PBB Siapkan 3-4 Nama Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Yusril
- Yusril Akui Pernah Dengar Bisik-Bisik Wacana 40 Kementerian
- Yusril di Sidang PHPU MK: Kalau Jokowi Dukung Prabowo-Gibran dan Dapat Suara Lebih, Apa Masalahnya?
Yusril Buka Suara Terkait Kabar Jadi Jaksa Agung Usai Mundur Sebagai Ketum PBB
Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menyatakan mundur dari kursi ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB). Yusril mundur di tengah kabar menjadi calon jaksa agung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Yusril buka suara terkait kabar menjadi calon jaksa agung di balik keputusan mundur sebagai ketua umum PBB.
Yusril menepis menjadi calon jaksa agung sehingga memutuskan mundur dari kursi ketua umum PBB.
"Tidak benar itu," kata Yusril melalui pesan singkat kepada awak media, Senin (20/5).
Penjelasan Yusril
Yusril mengaku langkah berikutnya yang akan diambil setelah tidak lagi menjabat ketua umum PBB tetap terlibat aktif sebagai akademisi dan seorang profesional di bidang hukum dan pemerintahan. Yusril tidak menutup kemungkinan untuk terlibat di bidang hukum dan pemerintahan.
"Saya akan tetap terlibat secara intens, baik sebagai akademisi maupun sebagai profesional di bidang hukum dan pemerintahan. Dengan membebaskan diri dari ikatan partai, maka saya merasa lebih leluasa bergerak dan berbuat, katakanlah saya dapat bertindak sebagai seorang negarawan yang mengatasi segala faham dan golongan untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujar Yusril.
Tetap Aktif Memecahkan Persoalan Bangsa
Yusril mengaku dengan melepas jabatan sebagai ketua umum partai juga bisa berbuat optimal menggunakan segala kemampuan dan keahlian untuk ikut memecahkan persoalan-persoalan bangsa.
"Katakanlah dalam membangun kehidupan hukum, demokrasi dan konstitusi, tanpa beban anggapan memperjuangkan kepentingan partisan," ujar Yusril.
Pilih Jalur Profesional
Meski begitu, Yusril mengakui jejak keterkaitan historisnya dengan PBB yang menganut ideologi modernisme Islam tidak akan terhapus. Sebab, selama ini ketika masih menjabat Ketua Umum PBB, Yusril memandang konstitusi, hukum dan demokrasi adalah pandangan profesional akademikus dan bukan partisan.
"Apalagi ketika berada di luar partai, maka profesionalitasnya tentu akan lebih dikedepankan," kata Yusril.
PBB Siapkan 3-4 Nama Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Sekjen PBB Afriansyah Noor mengungkapkan, pihaknya akan mengajukan tiga sampai empat kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Tentunya nanti Pak Yusril akan mencoba dengan PBB mengajukan kader-kader terbaiknya sekitar tiga sampai empat nama," kata Afriansyah Noor, kepada wartawan di Kantor DPP PBB, Jakarta, dikutip Minggu (19/5).
Ada Nama Yusril
PBB kemungkinan akan mengajukan mantan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Pj Ketua Umum PBB Fahri Bachmid, Yuri Kemal, hingga dirinya untuk masuk kabinet Prabowo-Gibran.
Kendati demikian, nama-nama tersebut belum diajukan dan belum dibahas secara resmi kepada Prabowo.