Yusril Ihza Mahendra Bersedia jadi Opsi Terakhir Cawapres Prabowo
Yusril Ihza Mahendra menyatakan kesiapannya untuk menjadi cawapres Prabowo.
Yusril mengklaim bisa menjadi calon yang paling dapat diterima oleh Ketum Partai koalisi Indonesia Maju.
Yusril Ihza Mahendra Bersedia jadi Opsi Terakhir Cawapres Prabowo
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyatakan kesiapannya untuk menjadi cawapres mendampingi Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024.
- Disebut Jadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto, Ini Fakta Sosok Yusril Ihza Mahendra
- Prabowo Disebut Tunggu Putusan MK untuk Tentukan Cawapres, Ini Penjelasan Gerindra
- Hendropriyono Beri Pesan Mendalam ke Ganjar & Prabowo, Janji Setia ke Pemimpin Pancasilais
- Tawa Yenny Wahid Bareng Puan dan Megawati di Tengah Wacana Cawapres Prabowo
Yusril bersedia jadi pendamping Prabowo bila tidak ada titik temu dalam penentuan cawapres. Sebab, saat ini terdapat empat nama yang potensial sebagai cawapres Prabowo.
"Dan memang di koalisi ini kekuatan tarik-menarik cukup besar, dan bagi saya sendiri sebenarnya saya hanya memposisikan diri saya itu sebagai satu mungkin alternatif (cawapres) terakhir ketika semuanya deadlock,"
kata Yusril, kepada wartawan di Kawasan, Jakarta Selatan, Kamis (12/10).
merdeka.com
Yusril mengklaim bisa menjadi calon yang paling dapat diterima oleh Ketum Partai koalisi Indonesia Maju.
"Ini bisa menjadi calon kompromistis di antara semuanya," ujarnya.
Mantan Menteri Hukum dan HAM itu mengaku siap mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBB, apabila dipilih menjadi cawapres.
"Jadi lebih merupakan sebagai orang perseorangan untuk maju ke pencalonan presiden ini sehingga bisa kompromistis bisa diterima oleh partai-partai koalisi yang lain," ujar dia.
Tak hanya itu, Yusril memiliki kekuatan yang dapat mendukung meningkatnya elektabilitas dalam kontestasi pemilihan presiden tahun depan. Salah satunya adalah dukungan suara dari luar Pulau Jawa, yakni dari Sumatera.
Dalam konteks dukungan suara Muslim, Yusril dinilai sebagai sosok yang moderat. Dia menilai sosok yang dibutuhkan untuk Indonesia ke depan adalah persona yang mampu menjaga kebhinekaan.
“Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, saya melihat Islam bisa menjadi perekat yang kuat buat membawa bangsa ini menjadi semakin kuat dan maju,”
ucap Yusril.
Kendati demikian, Yusril menyadari, memilih cawapres memang tidak mudah bagi Prabowo Subianto. Sehingga, dia menyebut, Prabowo akan berkonsultasi dengan Presiden Jokowi."Saya menyadari bahwa ini tidak mudah bagi Pak Prabowo sendiri untuk memutuskan ini. Karena itu beliau mengatakan saya akan konsultasikan kepada Pak Lurah dan bagaimana arah atau nasihat beliau, petunjuk beliau, beliau sendiri akan memutuskan seperti apa kemudian," imbuh dia.