Yusril: Masa baju kotak-kotak bisa bikin orang jadi presiden
Ini menanggapi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan yang 'berapi-api' dalam acara Konvensional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4). Jokowi juga menyoroti beberapa isu yang selalu menyerangnya seperti utang negara, infrastruktur, PKI, hingga antek asing.
Jokowi juga menyindir soal kaos bertuliskan #2019GantiPresiden. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menilai hal itu wajar sebab suasana politik makin memanas. Lantas, dia juga menyindir balik apabila pakaian bisa membuat seseorang menjadi presiden.
-
Apa yang dikatakan oleh Yusril Ihza Mahendra terkait aturan presiden dalam kampanye? Guru besar hukum tata negara tersebut mengungkap bahwa Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Mengapa Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak salah dalam memberikan pernyataan bahwa presiden boleh kampanye? “Aturan kita tidak menyatakan bahwa Presiden harus netral, tidak boleh berkampanye dan tidak boleh memihak. Ini adalah konsekuensi dari sistem Presidensial yang kita anut, yang tidak mengenal pemisahan antara Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, dan jabatan Presiden dan Wapres maksimal dua periode sebagaimana diatur oleh UUD 45,” tambahnya.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
"Wajar saja dalam suasana sekarang politik suhu makin panas, beliau jadi presiden dan tiba tiba beredar meme dan baju kaos 2019 ganti Presiden kalau blow up terus akan merisaukan, yang menimbulkan reaksi Presiden," ucap Yusril di DPP PBB, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (9/4).
"Lau dia bilang masa baju kaos bisa mengganti Presiden, yang ganti Presiden rakyat. Lalu orang lain (juga bisa) bilang masa baju kotak kotak bisa bikin orang jadi Presiden," sindir Yusril.
Pakar Hukum Tata Negara ini menilai semua pihak sah berpendapat di negara demokrasi. Baginya, warga negara memiliki kreativitas tersendiri untuk mendukung sosok idola politiknya.
"Aspirasi orang ya boleh boleh saja, jadi kalau bisa dikatakan orang bikin kaos 2019 ganti Presiden sah saja. Masa Aspirasi dihalang-halangi. Sama juga saya mengatakan 2019 tetap Presiden sekarang atau Presidennya dua periode kan enggak bisa dihalang-halangi. Kalau dikatakan masa baju kaos bisa ganti Presiden, kemudian di sebelah juga (bisa) masa baju kotak kotak bisa bikin orang jadi Presiden kan gitu," tuturnya.
Soal pidato yang panas, Yusril enggan menanggapi. Baginya, itu merupakan suasana batin seseorang. "Marah tidak marah itu suasana batin," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi geram dengan pemberitaan di media sosial tentang isu utang pemerintah yang jumlahnya mencapai ribuan triliun Rupiah. Presiden Jokowi menegaskan, utang itu bukan karena ulahnya melainkan sudah ada dari pemerintah sebelumnya.
"Isu utang, saya dilantik itu utangnya sudah Rp 2.700 triliun, ya saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp 250 triliun. Kalau empat tahun sudah tambah seribu. Ngerti ndak ini? Supaya ngerti, jangan dipikir saya utang segede itu, enak aja," kata Presiden Jokowi dengan nada kesal saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4).
Kemudian, terkait kaos #2019GantiPresiden Jokowi menegaskan, hanya dua hal yang bisa mendorong pergantian Presiden. Yakni rakyat dan kehendak Tuhan. kaos tidak bisa mendorong pergantian Presiden.
"Masa pakai kaus bisa ganti Presiden, enggak bisa," ucapnya disambut tepuk tangan para relawan Galang Kemajuan Jokowi.
Baca juga:
PKB sebut poros ketiga bubar jika PAN dan Demokrat dukung Jokowi
PKS: Banyak parpol gabung ke Pak Jokowi kami senang, lebih mudah ngalahin
Relawan Selendang Putih Nusantara lobi PBB dukung Gatot Nurmantyo jadi capres
Yusril sebut kunci poros ketiga Pilpres 2019 ada di Prabowo
PAN putuskan dukungan dan koalisi di Rakernas