Zulkifli desak Mendagri Tjahjo dan Menteri Rini tak saling serang
"Tidak pas kalau ada antar-menteri saling menyerang, tidak baik," kata dia.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan turut angkat bicara mengenai menteri dalam Kabinet Kerja yang dinilai tidak kompak. Dia meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri BUMN Rini Soemarno tidak saling sikut dalam bekerja.
"Begini, kabinet itu satu kesatuan yang dipimpin Presiden. Enak enggak enak urusan internal kabinet. Tidak pas kalau ada antar-menteri saling menyerang, tidak baik," kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/7).
Zulkifli yang juga besan Amien Rais itu menambahkan, tidak elok bila antar-menteri saling buka borok dan diketahui publik. Bagaimanapun juga, semua menteri adalah pembantu presiden.
"Akan kurangi wibawa presiden. Kalau ada hal kurang baik tentang menteri bisa disampaikan kepada presiden secara tertutup," jelas Zulkifli.
"Tapi kalau sudah kepada publik, khawatir saya menepuk air kena muka sendiri. Kalau membuka atau menyerang temannya sendiri dipublik tidak baik untuk kementerian, kabinet, dan presiden," tandasnya.
Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melontarkan pernyataan bila ada menteri yang mengecilkan atau merendahkan Presiden Jokowi. Tjahjo yang juga mantan Sekjen PDIP itu tak membuka secara detail siapa menteri yang dimaksud.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu membenarkan pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo yang menyebut ada menteri dalam kabinet kerja yang meremehkan Presiden Joko Widodo. Dia mengklaim menteri tersebut berasal dari kalangan profesional, bidang ekonomi dan wanita.
Merasa dirinya menjadi objek tuduhan, Menteri BUMN Rini Soemarno langsung membantah. Rini mengklaim bila sikap Presiden Jokowi kepadanya biasa-biasa saja dan tak ada perubahan sejak kabar tersebut muncul.
Baca juga:
Zulkifli Hasan ogah berandai-andai PAN dapat jatah posisi menteri
Ketum PAN minta Jokowi fokus hadapi Lebaran, bukan soal reshuffle
Pramono Anung disebut bakal jadi Seskab gantikan Andi Widjajanto
'Jokowi jangan ragu reshuffle menteri yang tak sehati'
Rini Soemarno sebut hubungannya dengan Jokowi & PDIP baik-baik saja
Ruhut dukung jika Jokowi kurangi menteri dari parpol
Menpora diisukan bakal dicopot, PKB malah yakin menterinya bertambah
-
Apa yang dibahas Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Singapura dalam pertemuan bilateral tersebut? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Mengapa Zulkifli Hasan menekankan pentingnya UMKM? Mendag Zulhas menjelaskan sektor UMKM memiliki peran strategis dan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara. “UMKM menopang masa depan ekonomi Indonesia, kenapa? Karena 64% bisnis di Indonesia berasal dari UMKM, Kuncinya UMKM maju, ekonomi maju.” jelas Zulhas.
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Bagaimana Zulkifli Hasan mendorong perkembangan UMKM? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce."Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak," tambah Zulkifli Hasan.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.