4 Tips saat lakukan pemeriksaan payudara sendiri
Lakukan empat hal ini ketika melakukan pemeriksaan sendiri untuk mengecek gejala kanker payudara.
Saat ini kanker payudara tak hanya mengintai mereka yang memiliki sejarah keluarga dengan kanker payudara atau lainnya. Kanker payudara juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan atau bahkan gaya hidup yang tak sehat.
Menopause dan masa uber juga diketahui menentukan risiko seseorang terkena kanker payudara. Mengenali gejala kanker payudara sejak awal sangat penting, karena semakin cepat diketahui maka semakin tinggi juga kemungkinan untuk sembuh dari kanker tersebut.
Selain melakukan pemeriksaan ke dokter, para wanita juga bisa melakukan pemeriksaan pada payudara mereka sendiri. Cara untuk memeriksa payudara pun cukup mudah dan bisa dilakukan setiap hari. Berikut adalah beberapa cara mudah untuk melakukan pemeriksaan terhadap payudara, seperti dilansir oleh Mag for Women.
1. Mencari banyak informasi kanker payudara
Langkah pertama dan terpenting untuk dilakukan adalah mengetahui seluk beluk kanker payudara, mulai dari penyebab hingga gejala-gejalanya. Dengan mengetahui gejala kanker payudara yang jelas, Anda bisa dengan mudah mencari gejala tersebut saat melakukan pemeriksaan. Carilah beberapa tanda seperti benjolan, perubahan warna pada puting, dan gejala lainnya.
2. Berdiri di depan kaca dan lakukan pemeriksaan
Salah satu cara mudah yang bisa dilakukan untuk memeriksa payudara adalah dengan berdiri di depan kaca dan melakukan pemeriksaan dengan menyentuh payudara. Angkat tangan dan lihat payudara dengan seksama jika terdapat perubahan. Selain itu, gerakkan tangan dengan cara memutar di sekitar payudara untuk merasakan adanya benjolan.
3. Memeriksa sambil terlentang
Jika Anda terlalu malu untuk berdiri di depan kaca dan melihat payudara sendiri, Anda bisa melakukannya sambil tiduran dan terlentang. Mulai dengan tidur terlentang menghadap ke atas, kemudian rasakan payudara Anda. Perhatikan jika ada benjolan atau cairan yang keluar dari puting.
4. Belajar dari ahli dan pengalaman orang lain
Tak ada salahnya bertanya pada ahli untuk lebih mengenali gejala kanker payudara yang tersembunyi. Begitu juga mendengarkan pengalaman dari orang yang pernah terkena kanker payudara. Melakukan pemeriksaan diri sendiri sebenarnya cukup mudah, namun jika masih ragu Anda bisa belajar dari para ahli dan orang yang berhasil sembuh dari kanker payudara tersebut.
Kanker payudara memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk sembuh di tahap-tahap awal, untuk itu sangat penting untuk mengenali gejalanya sedini mungkin. Dengan empat langkah di atas, tak sulit bukan untuk pemeriksaan kanker sendiri?
Baca juga:
Kenali 5 gejala dini kanker payudara pada pria
Rajin makan sayur saat kecil bikin payudara sehat
Diet tinggi lemak tingkatkan risiko kanker payudara
Pemeriksaan payudara sendiri tidak efektif deteksi kanker?
Ini 3 langkah mudah memeriksa payudara dari ancaman kanker payudara
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Kapan Hari Kanker Pankreas Sedunia mulai diperingati? Hari Kanker Pankreas Sedunia digagas agar masyarakat dapat berkumpul dan membantu menyebarkan informasi tentang kanker pankreas.
-
Apa saja cara mengatasi kanker pankreas? Cara mengatasi kanker pankreas disesuaikan dengan stadium, bagian pankreas yang terinfeksi kanker, serta kondisi kesehatan penderita. Adapun tujuan pengobatan ini untuk menyingkirkan sel kanker agar tidak menyebar ke organ tubuh lainnya. Berikut sejumlah cara mengatasi kanker pankreas, antara lain: Radioterapi Cara mengatasi kanker pankreas yang pertama adalah radioterapi. Cara ini dilakukan untuk menghancurkan sel kanker dengan menggunakan sinar-X atau proton. Jenis terapi ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah tindakan bedah.Radioterapi bisa dikombinasikan dengan kemoterapi. Umumnya, gabungan pengobatan ini diakukan sebelum tindakan bedah untuk mengecilkan ukuran sel kanker sehingga lebih mudah diangkat. Operasi Cara ini dilakukan pada kanker pankreas yang belum menyebar ke organ tubuh lain. Beberapa jenis operasi yang biasanya dilakukan, yaitu prosedur bedah Whipple, pankreatektomi distal, dan pankreatektomi total. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kanker pankreas bisa diatasi dengan tindakan opersi. Misalnya saja pada kanker yang sudah menyebar ke pembuluh darah besar. Sebab, risiko terjadinya komplikasi akibat tindakan operasi justru akan lebih besar pada kondisi tersebut. Kemoterapi Cara mengatasi kanker pankreas selanjutnya adalah kemoterapi. Cara ini dilakukan dengan memberikan obat khusus untuk membunuh sel kanker. Pemberian obat bisa tunggal atau kombinasi, bisa berupa obat oral, infus, atau suntik.Kemoterapi bisa dilakukan pada kanker pankreas stadium awal atau lanjut untuk mengecilkan ukuran atau mengendalikan pertumbuhan sel kanker.
-
Apa yang dilakukan orang Mesir Kuno untuk mengatasi penyakit kanker? Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Medicine, Camarós dan timnya memeriksa sebuah tengkorak berusia lebih dari 4.000 tahun dari Kerajaan Lama Mesir secara mikroskopis. Tengkorak tersebut, milik seorang pria berusia tiga puluhan, menunjukkan tanda-tanda kanker nasofaring (sejenis kanker kepala dan leher), yang sudah diketahui oleh para peneliti. Namun, mereka terkejut menemukan bekas sayatan, kemungkinan dibuat dengan instrumen logam, di sekitar tiga dari banyak tumor sekunder pada tengkorak tersebut. Camarós percaya ini mungkin merupakan upaya tertua yang diketahui untuk mengobati kanker, atau mungkin autopsi pasca kematian untuk memahami penyakit tersebut lebih baik.