Alami serangan jantung di malam hari tingkatkan risiko kematian!
Pasien yang mengalami serangan jantung pada hari libur dan malam hari seringkali tak dirawat tepat waktu.
Serangan jantung adalah salah satu penyakit mematikan yang bisa terjadi kapan saja. Namun ternyata waktu ketika seseorang mengalami serangan jantung bisa memberikan dampak yang berbeda-beda pada pasien, bahkan bisa menentukan risiko kematian mereka.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa orang yang terkena serangan jantung di malam hari dan di akhir pekan memiliki kemungkinan lebih besar lima persen untuk meninggal. Sementara orang yang mengalami serangan jantung paling serius dan fatal memiliki risiko 15 persen lebih tinggi untuk meninggal di malam hari atau saat akhir pekan.
Hal ini disebabkan karena penanganan pada malam hari dan akhir pekan rata-rata terlambat hingga 15 menit. Keterlambatan pada penanganan pasien yang mengalami serangan jantung bisa membahayakan nyawa mereka, seperti dilansir oleh Daily Mail (21/01).
Hasil ini ditemukan oleh peneliti di Mayo Clinic di Minnesota, Amerika Serikat, setelah mengamati 48 penelitian di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat terhadap kurang lebih dua juta pasien. Mereka menemukan bahwa pasien yang mengalami serangan jantung di akhir pekan atau malam hari dan dini hari berkemungkinan lima persen lebih tinggi untuk meninggal, baik saat di rumah sakit maupun selama 10 hari setelah dirawat.
Sebelumnya penelitian lain juga menemukan bahwa pasien UGD yang masuk ke rumah sakit pada hari libur atau akhir pekan memiliki kemungkinan 27 persen lebih tinggi untuk meninggal dibandingkan dengan pasien yang masuk ke rumah sakit di hari biasa. Hal ini diketahui akibat lebih sedikitnya dokter dan staf senior pada waktu tersebut.