Anak Mimisan? Ketahui Penyebab, Pencegahan, dan Langkah Pertolongan Pertamanya!
Penyebab dan solusi pertolongan mimisan pada anak yang perlu diketahui oleh orang tua.
Mimisan, atau pendarahan dari hidung, merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak-anak. Meskipun biasanya tidak berbahaya dan dapat berhenti dalam waktu 5 hingga 10 menit, mimisan seringkali menjadi kekhawatiran bagi orang tua. Sebagian besar kasus mimisan tidak mengakibatkan kehilangan darah yang serius, terutama pada anak-anak yang sehat, karena adanya jaringan pembuluh darah kecil di dalam hidung yang mudah pecah akibat berbagai faktor.
Mimisan umumnya terjadi di bagian depan hidung dekat lubang hidung, di mana terdapat banyak pembuluh darah kecil. Sebaliknya, mimisan yang terjadi di bagian belakang hidung, dekat tenggorokan, lebih jarang terjadi namun bisa lebih serius dan mengakibatkan kehilangan darah yang signifikan.
-
Apa saja penyebab mimisan sebelah kanan? Pecahnya pembuluh darah di dalam hidung adalah penyebab paling umum dari mimisan sebelah kanan. Pecahnya pembuluh darah tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca dingin, hidrasi yang kurang, injuries, perubahan tekanan darah, atau trauma pada hidung.Pemakaian obat-obatan tertentu yang memiliki efek samping pengencer darah juga dapat meningkatkan risiko mimisan sebelah kanan.
-
Apa saja gejala miopi pada anak? Gejala utama miopi adalah kesulitan melihat objek yang jauh, seperti tulisan di papan tulis atau rambu lalu lintas. Penderita miopi akan merasakan pandangannya kabur saat melihat objek yang jauh. Pada anak-anak, kondisi ini sering menyebabkan mereka kesulitan melihat huruf di papan tulis bila duduk di barisan belakang.
-
Apa penyebab utama bintitan pada anak? Penyebab utama bintitan adalah infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk ke dalam kelenjar minyak pada kelopak mata, menyebabkan peradangan dan pembentukan benjolan.
-
Apa aja contoh gejala tukak lambung yang dialami anak? Anak dengan tukak lambung mungkin mengeluh nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut, terutama di sekitar bagian atas perut. Nyeri ini dapat berupa sensasi terbakar atau perih.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa yang bisa menyebabkan sakit perut melilit pada anak? Penyebab sakit perut melilit bisa beragam, mulai dari gangguan pencernaan ringan seperti perut kembung dan konstipasi, hingga kondisi yang lebih serius seperti infeksi saluran pencernaan atau intususepsi.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab, cara penanganan, dan pencegahan mimisan agar dapat mengambil langkah yang tepat dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis.
Kenali Penyebab Mimisan pada Anak
Dilansir dari Michigan Medicine, Menurut Dr. Terrence Pleasant, seorang ahli otolaringologi pediatrik di University of Michigan Health C.S. Mott Children's Hospital, penyebab umum mimisan pada anak meliputi:
- Mengorek Hidung: Sering kali, mimisan disebabkan oleh trauma dari mengorek hidung yang dapat merusak pembuluh darah kecil di bagian depan hidung.
- Udara Kering: Di musim dingin, pemanasan dalam rumah dapat membuat udara menjadi kering, yang berisiko mengakibatkan jaringan di hidung mengering dan retak.
- Benda Asing di Hidung: Memasukkan benda kecil seperti mainan ke dalam hidung dapat mengiritasi lapisan hidung dan menyebabkan pendarahan.
- Gangguan Pendarahan: Anak yang memiliki gangguan pembekuan darah dapat mengalami mimisan secara spontan, sering disertai dengan memar.
- Alergi: Anak yang menderita alergi cenderung mengalami lebih banyak mimisan akibat iritasi pada hidung.
Faktor lainnya yang dapat menyebabkan mimisan pada anak, sebagaimana dilansir dari Johns Hopkins Medicine, termasuk:
- Meniup Hidung Terlalu Keras: Tekanan saat meniup hidung dengan keras dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.
- Cedera pada Hidung: Benturan atau luka di hidung dapat memicu mimisan.
- Infeksi dan Alergi: Pilek atau alergi dapat menyebabkan iritasi pada hidung, yang berpotensi memicu pendarahan.
- Penggunaan Obat: Beberapa obat, terutama yang mengencerkan darah, dapat meningkatkan risiko mimisan.
Pencegahan Mimisan
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah mimisan pada anak, seperti yang dilansir dari Nationwide Childrens:
- Potong Kuku Pendek: Mengurangi risiko menggaruk bagian dalam hidung.
- Hindari Memasukkan Benda ke Hidung: Ajarkan anak untuk tidak mengorek hidung atau memasukkan benda asing.
- Ajarkan Meniup Hidung dengan Lembut: Penting untuk mengajarkan anak cara meniup hidung dengan lembut agar tidak terjadi pendarahan.
- Gunakan Humidifier: Memasang humidifier di kamar anak dapat membantu menjaga kelembapan udara, terutama di musim dingin.
- Oleskan Salep Hidung: Mengoleskan petroleum jelly di dalam lubang hidung 2 hingga 3 kali sehari dapat membantu menjaga kelembapan.
- Gunakan Semprotan Saline: Untuk meredakan pilek, semprotan saline dapat digunakan untuk melembapkan hidung.
Penanganan Mimisan
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, Untuk menangani mimisan pada anak, berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil:
- Tetap Tenang: Pastikan anak tetap tenang dan nyaman, arahkan anak untuk bernapas melalui mulut.
- Posisi Duduk: Minta anak untuk berdiri atau duduk dan membungkuk sedikit ke depan. Hindari posisi berbaring atau menundukkan kepala ke belakang.
- Menjepit Hidung: Jepit lubang hidung di bagian lunak di bawah tulang hidung dengan jari telunjuk dan ibu jari, dan tahan selama 5 hingga 10 menit tanpa melihat apakah pendarahan sudah berhenti.
- Kompres Dingin: Gunakan kompres dingin yang dibungkus kain tipis di atas jembatan hidung untuk membantu menghentikan pendarahan.
- Hindari Meniup Hidung: Setelah pendarahan berhenti, larang anak untuk mengusap, mengorek, atau meniup hidung selama 2 hingga 3 hari agar pembuluh darah yang rusak dapat sembuh.
Kapan Harus Menghubungi Dokter
Sementara itu, Dilansir dari Nationwide Childrens, Ada beberapa kondisi di mana orang tua disarankan untuk segera menghubungi penyedia layanan kesehatan terkait mimisan pada anak:
- Mimisan Berlangsung Lama: Jika mimisan tidak berhenti setelah 10 menit penekanan pada hidung, perlu mendapatkan perhatian medis untuk memastikan tidak ada masalah yang lebih serius.
- Trauma pada Wajah: Jika anak mengalami mimisan setelah kecelakaan atau benturan pada wajah, ini bisa menjadi tanda adanya cedera yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Gangguan Pembekuan Darah: Anak dengan riwayat gangguan pembekuan darah atau yang mengalami darah dalam urin perlu segera diperiksa, karena ini bisa menunjukkan masalah kesehatan yang lebih mendalam.
- Tanda-tanda Kesehatan yang Memburuk: Jika anak tampak pusing, pucat, atau mengalami kesulitan bernapas, ini merupakan sinyal darurat yang memerlukan penanganan medis segera.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disarankan, orang tua dapat mengambil tindakan yang tepat dan cepat untuk menjaga kesehatan anak.