Apakah Anak Bisa Terkena Demam Berdarah Hingga Dua Kali? Berikut Penjelasan dari Pakar
Banyak orang tua beranggapan bahwa setelah anak terinfeksi DBD, mereka akan kebal. Benarkah hal tersebut atau masih bisa tertular lagi?
Banyak orang tua percaya bahwa anak yang pernah mengalami demam berdarah dengue (DBD) tidak akan terkena infeksi ini lagi. Namun, keyakinan tersebut merupakan mitos yang keliru. Menurut dr. Ida Safitri Laksanawati, seorang dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), seseorang dapat terinfeksi DBD lebih dari satu kali, dan risiko untuk terinfeksi kembali cenderung lebih serius.
Mengapa Demam Berdarah Bisa Terjadi Dua Kali?
Virus dengue memiliki empat serotipe yang berbeda. Jika seseorang telah terinfeksi oleh satu serotipe, tubuhnya akan memiliki kekebalan terhadap serotipe tersebut. Namun, kekebalan ini tidak melindungi terhadap ketiga serotipe lainnya.
"Maka dari itu, anak yang pernah mengalami DBD tetap berpotensi untuk terinfeksi kembali jika terpapar dengan serotipe yang berbeda," tambah dr. Ida.
Infeksi dengue yang terjadi untuk kedua kalinya bahkan dapat lebih berbahaya. Menurut dr. Ida, infeksi ulang dengan serotipe yang berbeda cenderung lebih parah dan dapat mengancam nyawa. Kasus-kasus DBD yang berulang dengan gejala yang semakin berat menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap risiko ini.
Apa Saja Pengobatan DBD? Belum Ada Obat Spesifik!
Sampai saat ini, belum ada obat yang secara khusus dapat menyembuhkan dengue. Pengobatan yang diberikan oleh dokter hanya bertujuan untuk mengatasi gejala DBD, seperti dehidrasi, mual, dan kelemahan tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan agar risiko infeksi dapat diminimalisir.
Pentingnya Vaksinasi Dengue Tidak Bisa Diabaikan
Untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD), salah satu solusi yang dapat diandalkan adalah vaksinasi. Vaksin ini dirancang untuk memberikan perlindungan kepada seluruh anggota keluarga, asalkan dosis yang diberikan mengikuti anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Namun, yang lebih penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Hal ini mencakup menjaga kebersihan lingkungan, menghindari genangan air, serta melindungi diri dari gigitan nyamuk. Dengan melakukan tindakan preventif ini, diharapkan dapat mengurangi risiko penularan DBD secara signifikan.