Begini Cara Kerja Bedah Bariatrik, Solusi untuk Pasien Obesitas
"Kalau Indeks Masa Tubuh (BMI) sudah tinggi sekali di atas 40 kg/m2, satu-satunya jalan adalah dengan prosedur bedah. Kalau masih di bawah 27,5 tidak dianjurkan untuk bedah bariatrik," tutur Peter Ian Limas, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestive RSPI.
Kegemukan atau obesitas pada dasarnya dapat diatasi dengan mengubah pola makan dan olahraga. Namun jika sudah mengancam nyawa, bedah bariatrik terpaksa harus dilakukan.
"Kalau Indeks Masa Tubuh (BMI) sudah tinggi sekali di atas 40 kg/m2, satu-satunya jalan adalah dengan prosedur bedah. Kalau masih di bawah 27,5 tidak dianjurkan untuk bedah bariatrik," tutur Peter Ian Limas, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestive RSPI.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa contoh makanan yang bisa menyebabkan obesitas? Makanan ini biasanya memiliki tekstur renyah atau lembut, seperti gorengan, kue-kue manis, minuman bersoda atau beralkohol, dan daging berlemak.
-
Siapa yang harus berhati-hati dengan risiko obesitas? Firlianita memberikan peringatan khusus kepada mereka yang sudah masuk kategori kelebihan berat badan, terutama jika terukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 23-25.
Berbeda dengan bedah kosmetik yang hanya memperbaiki penampilan, bedah bariatrik bekerja lebih dalam dan hanya digunakan sebagai solusi akhir bagi pasien obesitas.
Bedah bariatrik bekerja dengan mengatasi rasa lapar, memodifikasi saluran cerna dan profil hormon serta mengurangi penyerapan kalori. Namun perlu diingat bahwa bedah bariatrik tidak bisa menyelesaikan semua masalah.
"Ini bukanlah peluru emas, tidak bisa selesai tuntas persoalannya. Dietnya harus diketatkan pasca operasi. Tiga hari pertama hanya minum air putih, dua minggu kemudian minum susu dan dua minggu setelahnya makan makanan lunak," paparnya.
Selain diet, pasien juga harus berolahraga dan rajin konsultasi dengan ahli gizi. Pasien dapat memulai olahraga ringan seperti jalan cepat.
Meski dapat memangkas berat badan sebanyak 60-80 persen dalam kurun waktu 1 tahun, pasien dapat kembali obesitas jika tidak memperbaiki pola hidup.
Seperti Apa Prosedurnya?
Terdapat tiga jenis bedah bariatrik dengan prosedur dan keunggulan yang berbeda-beda. Kondisi tubuh pasien harus disesuaikan dengan tiap metode.
Seperti Sleeve Gastrectomy yang kurang cocok dilakukan bagi penderita kelainan lambung. Sebab, Sleeve menimbulkan efek samping berupa kenaikan asam lambung. Metode ini dilakukan dengan cara memotong lambung guna mengurangi lasa lapar.
"Yang paling efektif sebenarnya Gastric/Mini Gastric Bypass. Bypass lebih ideal karena berat badan lebih banyak 5 persen turunnya dan bertahan lebih lama. Pasca operasi juga lebih nyaman," kata Peter.
Ampuh Mengatasi Kecanduan Makanan Manis
Metode Bypass sangat ampuh untuk mengatasi kecanduan makanan manis. Prosedur ini memiliki efek samping Dumping Syndrome, di mana pasien yang 'nakal' akan merasa kembung jika mengonsumsi gula dan karbohidrat berlebih.
Meski lebih efektif, metode Bypass terbilang cukup rumit. Dokter akan menyambung kerongkongan ke usus sehingga kerja lambung menjadi lebih sedikit dan mengurangi rasa lapar.
"Ada juga metode Duodenal Switch/Biliopancreatic Diversion yang memakai ring untuk mengikat lambung sehingga menahan lapar. Namun kurang efektif karena akan longgar dari waktu ke waktu dan pasien harus rutin check up," tandasnya.
Reporter: Annisa Mutiara Asharini
Sumber: Dream.co.id
Baca juga:
Penderita Katarak Kerap Salah Menduga Masalah Mereka dengan Penyakit Lain
Banyak Pasien Penyakit Ginjal Telat Mengenali Gejala Penyakitnya
Waspada! 5 Faktor Ini Bisa Tingkatkan Risiko Glaukoma
Mata Sering Kedutan? Bisa Jadi Kamu Menderita Penyakit Ini
Begini Langkah Mudah untuk Cegah Dirimu Kena Penyakit Katarak
Sejumlah Mitos Mengenai Kesehatan Tulang yang Terbukti Salah
Ini yang Terjadi Kalau Kamu Menahan Buang Air Besar Selama 12 Jam