Benarkah Obat Pereda Nyeri Seperti Paracetamol dan Ibuprofen Bisa Merusak Ginjal?
Dokter Menjawab Keresahan Banyak Orang Apakah Obat Pereda Nyeri, seperti Paracetamol dan Ibuprofen, Bisa Merusak Ginjal? Simak Selengkapnya di Sini.
Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen ternyata bisa sebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Apa saja ciri-ciri ginjal bermasalah yang bisa kita rasakan? Ciri Ginjal Bermasalah Hal tersebut dikarenakan urine mengandung sel darah yang tak kasat mata di dalamnya. Kebiasaan buang air kecil juga menjadi berubah. Bisa jadi lebih sering atau malah jarang. Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami nyeri saat buang air kecil.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Berikut adalah beberapa cara efektif untuk menjaga kesehatan ginjal, Konsumsi Air yang Cukup: Memastikan asupan cairan yang cukup membantu ginjal dalam proses penyaringan limbah dan mencegah dehidrasi. Disarankan untuk minum air putih dalam jumlah yang memadai setiap hari, sekitar 8 gelas atau lebih, tergantung pada kebutuhan dan aktivitas tubuh. Jaga Pola Makan Sehat: Diet seimbang yang rendah sodium, gula, dan lemak jenuh dapat mengurangi beban kerja ginjal. Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta batasi makanan olahan dan tinggi garam. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik secara teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengontrol tekanan darah. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Kontrol Tekanan Darah: Hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal. Monitor tekanan darah Anda secara rutin dan lakukan tindakan untuk menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan rutin berolahraga. Kelola Diabetes dengan Baik: Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan diet, obat-obatan, dan pengawasan medis yang tepat. Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak ginjal secara perlahan. Hindari Penggunaan Obat yang Tidak Perlu: Beberapa obat, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat merusak ginjal jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan dan hindari penggunaan obat yang tidak diperlukan. Periksa Kesehatan Ginjal Secara Berkala: Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal, seperti riwayat keluarga atau kondisi medis tertentu, lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin. Tes darah dan urine dapat membantu mendeteksi masalah ginjal pada tahap awal. Hindari Alkohol dan Rokok: Alkohol dan rokok dapat membahayakan kesehatan ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi. Batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok untuk menjaga kesehatan ginjal Anda. Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal serta kondisi lainnya seperti diabetes dan hipertensi. Menjaga berat badan dalam kisaran sehat melalui diet dan olahraga dapat mengurangi risiko tersebut. Perhatikan Kesehatan Saluran Kemih: Hindari penahanan urine terlalu lama dan pastikan untuk buang air kecil secara teratur. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dengan cepat dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan komplikasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah perkembangan penyakit ginjal.
-
Kapan rasa sakit akibat batu ginjal biasanya muncul? Umumnya, rasa sakit akan mulai terasa ketika batu ginjal bergerak ke ureter yang ukurannya lebih sempit.
-
Kapan rasa sakit batu ginjal akan mereda? Setelah batu keluar dari saluran kemih, nyeri tersebut umumnya akan mereda.
-
Bagaimana daun meniran dapat membantu mengatasi masalah ginjal? Dengan kandungan senyawa-senyawa aktifnya, meniran telah digunakan secara tradisional untuk membantu meluruhkan batu ginjal dan mencegah pembentukan yang baru.
Benarkah Obat Pereda Nyeri Seperti Paracetamol dan Ibuprofen Bisa Merusak Ginjal?
Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K dari Siloam Hospitals ASRI, mengungkapkan bahwa kebanyakan obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit memiliki kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
"Semua painkiller, hati-hati, bisa merusak ginjal. Bahasa gampangnya begitu," kata Nur dalam diskusi media 'MengatasiKasusBatu Ginjal yang Sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)' di Jakarta pada Rabu, 5 juni 2024.
Hal ini bisa terjadi karena banyak painkiller dikeluarkan melewati ginjal, sehingga membuat kerja organ tersebut semakin berat.
Walau begitu Nur menjelaskan bahwa terdapat jenis painkiller yang lebih aman untuk ginjal karena metabolisme tidak dilakukan di ginjal.
"Ada painkiller yang dimetabolisme melalui hati atau usus, yang itu lebih aman untuk ginjal," ujarnya.
- Kenali Sejumlah Jenis Penyakit Ginjal yang Bisa Menjadi Penyebab Terjadinya Cuci Darah
- Gara-gara Paracetamol Anak 9 Tahun Gagal Ginjal Harus Cuci Darah, Ayah Langsung Kena Stroke Sang Ibu Jadi Tulang Punggung
- Dokter Ingatkan Agar Tidak Mengonsumsi Obat Nyeri Selama Lebih dari 15 Hari
- Diduga Malapraktik Pasien Berobat Maag Malah Alami Ginjal Bengkak Lalu Meninggal, Ini Klarifikasi Bidan
Lebih lanjut Nur menekankan bahwa keamanan penggunaan obat pereda nyeri untuk ginjal lebih ditentukan oleh jenisnya, bukan batasan konsumsinya.
"Jadi, bukan batasan mengonsumsinya, tetapi jenisnya. Paling gampang itu paracetamol, karena gampang ditemukan di mana-mana dan paracetamol aman, karena dimetabolisme di hati," kata Nur.
Benarkah Paracetamol Bisa Merusak Ginjal?
Banyak orang yang mungkin bertanya apakah paracetamol merusak ginjal? Nur sudah menjelaskan bahwa,"Paracetamol aman, karena di metabolisme di hati, bukan ginjal."
Walau begitu, Nur mengingatkan bahwa penting untuk memastikan bahwa seseorang yang mengonsumsi paracetamol ini tidak memiliki masalah pada hatinya.
"Tentu harus dipastikan tidak ada masalah pada hati. Kalau ada masalah pada hati bisa jadi racun juga," katanya.
Lebih lanjut Nur mengingatkan pentingnya mengetahui bagaimana suatu obat yang akan dikonsumsi itu bekerja agar aman dalam mengonsumsinya.
"Jadi, kita dalam menggunakan obat itu harus tahu obat itu prosesnya bagaimana, dibuangnya lewat mana, sehingga kita aman untuk mengonsumsinya," ujarnya.
Apakah Konsumsi Obat yang Terlalu Sering Dapat Membahayakan Kesehatan Ginjal?
Menurut Nur, salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena batu ginjal adalah kebiasaan mengonsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu secara rutin.
"Terlalu sering konsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu juga bisa memperbesar risiko terjadinya batu ginjal," jelasnya.
Menurut situs resmi Kemenkes RI, suplemen dan obat-obatan tertentu tersebut adalah seperti berikut ini.
- Vitamin C
- Suplemen makanan
- Obat pencahar (bila digunakan secara berlebihan)
- Antasida berbasis kalsium
- Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau depresi, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Apa yang Harus Dilakukan agar Ginjal Kita Sehat?
Nur menyebutkan hal apa yang harus dilakukan agar ginjal kita sehat dan terhindar dari penyakit batu ginjal.
Berikut ini cara menjaga ginjal tetap sehat agar terhindar dari penyakit.
- Minum yang cukup
- Rajib berolahraga
- Mengurangi berat badan
- Konsumsi makanan yang sehat
- Menerapkan pola hidup sehat
Apa yang harus dilakukan agar ginjal kita sehat? Untuk menjaga ginjal tetap sehat dan terhindar dari penyakit seperti batu ginjal, Nur mengatakan dengan menjaga urine yang keluar dari tubuh kita sekitar 2,5 liter.