Bisa Terjadi Tanpa Disadari, Ini Pentingnya Deteksi Awal Gejala Diabetes pada Anak
Deteksi dini gejala diabetes pada anak sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan memastikan pengobatan yang tepat.
Walau kerap dianggap penyakit pada orangtua, diabetes bisa juga dialami oleh anak sehingga penting mendeteksi lebih awal gejalanya.
Diabetes adalah penyakit yang semakin sering ditemukan pada anak-anak, baik tipe 1 maupun tipe 2. Namun, banyak orang tua tidak menyadari bahwa anak mereka mungkin menderita diabetes hingga kondisinya sudah cukup parah. Kondisi anak yang tidak terdeteksi ini bisa berdampak bahaya bagi mereka.
-
Apa itu diabetes tipe 1 pada anak? "Pada anak-anak, diabetes tipe 1 walaupun dia tidak banyak minum pemanis buatan, atau makan karbohidrat biasa saja, dia tidak bisa memetabolisme karbohidrat, jadi perlu suntik insulin,"
-
Apa tanda-tanda diabetes tipe 1 pada anak? Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa haus yang sering, kecenderungan cepat lapar, penurunan berat badan, kelelahan, dan rentan terhadap infeksi yang berulang.
-
Bagaimana cara mengontrol diabetes tipe 2 pada anak? "Pada diabetes tipe 2 fase awal bisa dikontrol dengan memodifikasi gaya hidup agar lebih sehat. Olahraga, mengatur pola makan, kalau sudah remaja bisa dengan intermittent fasting... Intinya gaya hidup yang sehat itu bisa membalikkan diabetes di awal-awal,"
-
Mengapa anak mengalami diabetes tipe 1? Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Hal ini menyebabkan produksi insulin menjadi rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.
-
Kapan diabetes bisa didiagnosis pada anak-anak? Biasanya didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda, tetapi dapat berkembang pada usia berapa pun.
Dokter anak dan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), mengungkapkan bahwa sekitar 75 dari 100 orang, baik anak-anak maupun dewasa, tidak sadar bahwa mereka terkena diabetes. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Gejala Utama Diabetes pada Anak
Dr. Piprim menekankan pentingnya orang tua memahami gejala utama diabetes yang dikenal sebagai trias diabetes: polidipsi (sering haus), poliuri (sering buang air kecil), dan polifagia (sering lapar).
"Gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 sebenarnya sama, anaknya sering minum, sering kencing, dan sering lapar terus. Jadi, mesti waspada pada anak-anak yang minumnya banyak, kencingnya banyak, lapar terus, apalagi minumnya ingin yang manis terus. Ini gejala diabetes," kata Piprim dilansir dari Antara.
Kurangnya Edukasi dan Risiko Koma
Kurangnya edukasi tentang diabetes pada anak sering kali mengakibatkan anak datang ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah parah atau bahkan koma. Hal ini tentu tidak ideal dan perlu dihindari. Dengan memahami dan mendeteksi gejala diabetes lebih awal, orang tua dapat segera membawa anak mereka ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Dengan memahami tiga gejala diabetes di awal, orang tua bisa mengidentifikasi sebagai gejala diabetes yang perlu penanganan dokter anak segera," ujar dr. Piprim.
Skrining dan Diagnosis
Skrining yang tepat sangat penting untuk menentukan jenis diabetes yang diderita anak serta pengobatan yang sesuai. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan melihat kadar C-peptide untuk memeriksa produksi insulin.
Jika anak menderita diabetes tipe 1, kadar C-peptide akan menunjukkan negatif insulin, yang berarti harus ditambah dengan suntikan insulin. Namun, pada anak dengan diabetes tipe 2, kadar C-peptide menunjukkan positif insulin, dan perubahan gaya hidup menjadi kunci pengobatan.
"Sangat penting screening awal karena nanti pengobatannya berbeda. Kalau ada yang terkena diabetes dengan gula darah tinggi, dia harus segera pastikan tipe 1 atau tipe 2, karena tatalaksananya jauh berbeda. Kalau tipe 1 mutlak harus diberikan insulin bahkan seumur hidup," jelas dr. Piprim.
Deteksi Awal dan Medical Check-Up
Deteksi awal dapat dilakukan dengan rutin melakukan medical check-up pada anak, termasuk pengecekan gula darah. Sayangnya, hal ini masih jarang dilakukan oleh orang tua. Medical check-up juga penting untuk memantau berbagai penyakit yang dicurigai jika ada perubahan signifikan pada kondisi anak.
Dr. Piprim merekomendasikan agar orang tua segera membawa anak mereka untuk check-up jika menemukan tanda-tanda seperti penurunan berat badan drastis, lebih pendek dibandingkan teman seusianya, atau perubahan aktivitas seperti sering sesak napas dan kurang aktif.
"Kalau orang tua mau periksa laboratorium medical check-up biasa boleh-boleh saja, tapi disarankan ke dokter dulu biar lebih terarah mau cari apa, curiga apa, karena kalau cek semua mahal. Jadi lebih terarah dengan keluhan khas untuk anak tersebut," kata Piprim.
Pemantauan Mandiri
Jika anak tidak menunjukkan keluhan khusus, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipantau secara mandiri melalui buku KIA atau aplikasi Primaku dari IDAI. Orang tua dapat memantau pertumbuhan anak dengan memperhatikan peningkatan berat badan dan tinggi badan serta perkembangan kecerdasan dan kemampuan anak. Selama tumbuh kembangnya sesuai dengan milestone anak, medical check-up tidak terlalu disarankan.
"Pertumbuhan anak yang baik bisa dipantau melalui penambahan berat badan dan ukuran tinggi badan, dan orang tua juga perlu memantau perkembangan kecerdasan dan kemampuan anak," kata dr. Piprim.
Deteksi dini gejala diabetes pada anak sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan memastikan pengobatan yang tepat. Orang tua perlu lebih sadar dan waspada terhadap gejala utama diabetes, serta rutin melakukan medical check-up jika ada tanda-tanda mencurigakan.
Jika anak Anda didiagnosis dengan diabetes, penting untuk mencari perawatan medis dan dukungan dari berbagai sumber untuk memastikan kondisi tersebut dapat dikelola dengan baik. Bawa anak ke dokter anak untuk evaluasi awal. Dokter anak dapat melakukan tes awal dan mengonfirmasi diagnosis diabetes.