Bisakah ASI Jadi Basi dan Rusak Jika Tidak Dikeluarkan?
Air Susu Ibu perlu dikeluarkan secara berkala karena alasan ini.
Bisakah ASI Jadi Basi dan Rusak Jika Tidak Dikeluarkan?
Bagi ibu yang menyusui, ASI merupakan cairan yang sangat berharga untuk memberi makan bayi mereka. Oleh karena itu, secara efektif, ASI perlu diberikan pada buah hati atau disimpan untuk diberikan kemudian.
Pada beberapa kesempatan, ibu kadang tidak bisa segera mengeluarkan ASI mereka. Pada kondisi ketika ASI tidak dikeluarkan ini, apakah ASI bisa menjadi basi dan rusak?
Dilansir dari Romper, Dr. Heather O'Neal, seorang bidan tersertifikasi dan konsultan laktasi di West Virginia, menjelaskan bahwa ASI adalah organisme hidup yang berbeda dengan susu sapi yang sudah dipasteurisasi yang dapat kita beli di toko. Komponen-komponen hidup dalam ASI terus berubah berdasarkan kebutuhan bayi dan mikrobiom ibu yang menyusui.
-
Apa yang menjadi tujuan utama ibu menyusui dalam melancarkan ASI? Melancarkan produksi ASI adalah tujuan penting bagi ibu menyusui agar dapat memberikan gizi optimal pada bayinya.
-
Kapan ibu harus rajin memerah ASI? Untuk mendapatkan ASI berkualitas, dr. Tiwi menyarankan agar ibu menyusui rajin memerah ASI, terutama pada awal-awal kelahiran bayi.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Apa yang terjadi pada ASI ketika ibu mengonsumsi makanan pedas? Penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas tidak berbahaya bagi bayi. Sebaliknya, makanan pedas hanya memengaruhi rasa ASI, yang kadang dapat memperkenalkan variasi rasa kepada bayi.
-
Mengapa penting untuk memberikan dukungan kepada ibu yang memompa ASI? Penting untuk mengakui upaya dan dedikasi ibu yang memompa ASI karena proses ini memerlukan waktu, tenaga, dan kesabaran yang besar. Dengan mengakui mereka, kita dapat memberikan apresiasi atas pengorbanan dan kegigihan mereka dalam memberikan nutrisi terbaik bagi anak-anak mereka.
-
Apa saja alasan ibu memberikan ASI campur susu formula? Pemberian ASI campur susu formula dapat dipertimbangkan dalam beberapa kondisi tertentu, termasuk ketika ibu mengalami masalah menyusui, produksi ASI kurang, berat badan bayi rendah, atau saat ibu tidak berada di rumah.
ASI mengandung bakteri baik yang dapat melawan bakteri jahat di dalam payudara dan di luar payudara dalam bentuk ASI yang dipompa. Dengan kata lain, ASI memiliki sifat dinamis yang berfungsi untuk melindungi ASI itu sendiri serta meningkatkan kesehatan bayi yang mengonsumsinya.
Pemisahan "ASI Awal dan ASI Akhir"
Salah satu alasan mengapa ibu kadang-kadang khawatir tentang kesegaran ASI adalah jika mereka telah memompa ASI dan menyaksikan pemisahan "ASI awal dan ASI akhir" setelah ASI disimpandi dalam lemari es selama beberapa hari.
Dr. O'Neal menjelaskan bahwa ini adalah hal yang normal. Ketika bayi semakin besar dan waktu antara pemberian makan memanjang, akan terjadi pemisahan komponen-komponen ASI di dalam payudara, mirip dengan susu yang tidak dipasteurisasi yang duduk di dalam lemari es. Ini adalah proses alami dan diharapkan ketika ASI duduk dalam jangka waktu tertentu. Anda dapat dengan mudah mengembalikan komponen-komponen ASI ke keadaan normal dengan mengaduk ASI setelah dipanaskan.
Lama Penyimpanan ASI
Meskipun ASI memiliki sifat yang dinamis dan dapat beradaptasi dengan kebutuhan bayi, Anda tetap harus memperhatikan lama penyimpanan ASI yang sudah dipompa. Menurut CDC, ASI hanya boleh disimpan selama empat jam pada suhu ruangan.
Jangan Biarkan Terlalu Lama Tanpa Menyusui atau Memompa ASI
Selain perhatian terhadap lama penyimpanan ASI, Anda juga harus memperhatikan jarak waktu antara sesi menyusui atau pemompaan ASI. Jaringan payudara dirancang untuk menyerap kembali ASI ketika ASI dibiarkan terlalu lama, seperti saat proses penghentian menyusui.
Meskipun ASI ini aman untuk diberikan kepada bayi, hal ini tidak aman bagi ibu untuk membiarkan waktu berlalu terlalu lama, biasanya empat jam atau lebih, tanpa melakukan ekspresi ASI. Karena ASI juga berfungsi sebagai penyapu bagi jaringan payudara dan sistemnya, bakteri dan ragi dapat masuk ke dalam jaringan melalui puting susu, yang dapat menyebabkan masalah seperti mastitis dan infeksi jamur.