Cara Mengajarkan Anak Disiplin Memakai Masker di Masa Pandemi Covid-19
Salah satu cara yang bisa Anda gunakan adalah dengan memberikan pengertian yang tepat. Ceritakan pada anak kalau masker seperti 'senjata pelindung', bukan hal yang menakutkan.
Salah satu tugas orang tua yang memiliki balita di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini adalah bagaimana mengajarkan penggunaan masker pada anak-anak mereka.
Anak dengan usia dua tahun ke atas sudah bisa menggunakan masker ketika berada di luar rumah atau ketika berada di ruang publik. Namun, mengajarkan mereka agar mau menggunakan masker dan membuat mereka paham akan pentingnya penggunaan masker untuk terhindar dari Covid-19 kadang menjadi hal yang tak mudah.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan sebaiknya kita memakai masker? Dalam menghadapi ancaman kesehatan, tindakan pencegahan menjadi kunci utama untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita.
-
Siapa yang meresmikan Langgar Merdeka? Langgar ini diresmikan Menteri Sosial pertama Indonesia yaitu Mulyadi Joyo Martono.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
Penggunaan masker memang membuat anak tidak bisa melihat ekspresi lawan bicara. Bisa juga anak beranggapan kalau kondisi di luar sangat tidak aman, takut, khawatir dan jadi mudah merasa cemas.
Kondisi sekarang memang bukanlah yang ideal bagi tumbuh kembang mental dan emosi anak. Erin Mueller, seorang psikolog anak, memiliki pendapat terkait hal ini. Menurutnya, melihat orang sekeliling mengenakan masker justru akan membuat anak banyak belajar dan mengembangkan keterampilannya.
“Perkembangan selama masa kanak-kanak menunjukkan perubahan yang cukup besar, dan situasi pandemi ini dapat dipulihkan melalui ketahanannya,” kata Mueller seperti dikutip dari Liputan6 (12/09/2020).
Ceritakan pada anak kalau masker seperti 'senjata pelindung', bukan hal yang menakutkan.
"Anak-anak harus diajari untuk memahami bahwa topeng tidak menghilangkan ekspresi kasih sayang. Pada usia yang lebih muda, anak-anak mungkin tak bisa melihat ekspresi wajah lawan bicaranya. Nah, orangtua dapat membantu mereka memahami konsep ini dengan mengenakan dan melepas masker sambil menunjukkan beragam ekspresi emosi," kata Mueller.
Bisa juga membiasakan anak memperhatikan nada suara, gerakan mata dan alis, gerakan tangan dan postur tubuh. Hal ini bisa dilakukan permainan menebak emosi menggunakan masker.
“Misalnya ibu atau ayah mengenakan masker dan menampilkan ragam emosi, seperti penuh semangat, gembira, sedih, marah dan minta anak untuk menebaknya. Dengan begitu anak tidak menjadi pribadi yang dingin dan kaku dan bisa menangkap emosi orang lain meskipun di balik masker," kata Mueller.
Selain menggunakan masker, setiap anggota keluarga juga wajib melaksanakan seluruh protokol kesehatan ketika beraktivitas seperti mencuci tangan dan juga menjaga jarak ketika berada di luar rumah.
(mdk/dzm)