Diprediksi Bakal Ada 250 Juta Anak Obesitas pada 2030
Berdasar laporan dari World Obesity Federation, peningkatan jumlah ini diprediksi bakal terjadi seiring waktu. Pada saat ini diperkirakan terdapat 158 juta anak dan remaja yang mengalami obesitas dan diperkirakan meningkat menjadi 250 juta pada 2030.
Obesitas pada anak merupakan salah satu permasalahan yang saat ini meningkat jumlahnya. Hal ini diprediksi bakal terus bertambah seiring waktu.
Dilansir dari New York Post, diperkirakan lebih dari 250 juta anak di seluruh dunia bakal mengalami obesitas. Peningkatan ini tentu sangat mengkhawatirkan banyak orang.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas pada anak? Upaya pencegahan obesitas harus dimulai sejak dini dengan mengajarkan pola hidup sehat dan aktif. Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dengan menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji, memperbanyak sayuran dan buah-buahan dalam diet harian, serta memastikan anak-anak melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah beberapa langkah penting yang bisa diambil.
-
Bagaimana cara mengurangi obesitas pada anak? Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan jumlah kalori yang diasup oleh anak. Jangan lupa untuk mengurangi segala sesuatu yang ditambahkan dalam makanan atau minuman sehingga membuatnya menjadi manis
-
Apa yang bisa dipicu oleh obesitas pada anak? Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas pada bayi? ASI membantu mengatur nafsu makan, metabolisme, dan pertumbuhan bayi serta melindungi mereka dari infeksi dan alergi. Memberikan ASI Eksklusif Pemberian MPASI yang Seimbang MPASI yang sesuai dapat memenuhi gizi dan energi yang dibutuhkan bayi serta membentuk pola makan sehat. Hindari Makanan Tinggi Kalori Hindari makanan atau minuman yang tinggi kalori, gula, lemak, atau garam untuk mencegah kelebihan berat badan. Stimulasi Aktivitas Fisik Mendorong bayi untuk aktif bergerak dan bermain sesuai dengan usia mereka untuk mengembangkan motorik dan kesehatan secara keseluruhan.
-
Kapan obesitas pada bayi berisiko terjadi? Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi berat badan saat lahir, semakin tinggi risiko obesitas pada masa kanak-kanak.
-
Kapan obesitas bisa berdampak buruk pada anak? Anak-anak dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit hati, dan tipe 2 diabetes.
Berdasar laporan dari World Obesity Federation, peningkatan jumlah ini diprediksi bakal terjadi seiring waktu. Pada saat ini diperkirakan terdapat 158 juta anak dan remaja yang mengalami obesitas dan diperkirakan meningkat menjadi 250 juta pada 2030.
Peningkatan drastis ini disebabkan oleh pola makan gaya barat yang kurang sehat. Selain itu, gaya hidup kurang gerak pada anak-anak juga disebut menjadi penyebab peningkatan jumlah ini.
Terdapat perubahan menjauh dari pola makan tradisional dan melakukan segala sesuatu. Saat ini orang lebih sedikit menghabiskan energi, kurang gerak, serta mengonsumsi makanan gaya barat yang tinggi gula, minyak, tepung, dan lemak," jelas Tim Lobstein, salah satu peneliti yang terlibat dalam temuan ini.
Terjadi di Negara Berkembang
Peningkatan jumlah anak yang mengidap obesitas ini disebutnya sangat mengejutkan. Hal ini terutama dialami pada negara berkembangan di Afrika, Asia, dan Amerika Latin di mana junkfood dipasarkan secara lebih agresif.
Peningkatan jumlah anak obesitas ini bisa memberi beban yang lebih besar terhadap sistem kesehatan. Pasalnya, obesitas berhubungan dengan penyakit kronis seperti diabetes.
Perubahan Berat Badan Seseorang Seiring Waktu
Sebelumnya, dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menemukan bahwa orang-orang saat ini lebih berat 10 persen dibanding orang yang hidup pada tahun 80-an.
"Alasan mengapa seseorang lebih mudah untuk kurus pada tahun 1980-an, dianggap peneliti terjadi karena sejumlah faktor tersembunyi yang selama ini kurang diperhatikan," terang Olga Khazan, penulis dari The Atlantic.
Dia mengungkap bahwa faktor seperti kandungan kimia, obat, dan mikrobioma merupakan penyebab utama seseorang menjadi lebih gemuk pada saat ini. Kandungan kimia ini disebut bisa diperoleh orang dari berbagai hal saat ini seperti pestisida sayuran, zat pengawet, sabun cuci, plastik, dan berbagai hal lain.
Khazan menyebut bahwa kandungan kimia ini bisa mengubah cara tubuh membakar energi dan menyimpan lemak.
"Hal ini bisa menimbulkan perubahan yang kecil namun berarti," terang Khazan.
(mdk/RWP)