Dokter Anak Tegaskan Imunisasi Polio Aman untuk Anak Berkebutuhan Khusus Termasuk Autisme
Dokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Imunisasi adalah langkah penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya, termasuk polio. Namun, banyak orang tua dari anak-anak berkebutuhan khusus, seperti mereka yang memiliki autisme atau ADHD, sering kali merasa khawatir tentang keamanan vaksinasi bagi anak mereka. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), memberikan penjelasan yang menenangkan.
Prof. Rini Sekartini menyatakan bahwa imunisasi polio aman diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang memiliki gangguan perilaku seperti autisme dan ADHD.
-
Apa manfaat utama dari vaksin polio? Salah satu manfaat utama dari vaksin polio adalah memberikan kekebalan tubuh terhadap virus polio.
-
Bagaimana cara penularan polio? Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini dapat merusak sistem saraf pusat dan menyebabkan nyeri serta kelumpuhan otot. Berikut adalah cara penularan polio: Kontak Langsung: Virus polio dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi. Ini adalah cara penularan utama, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.Rute Fekal-Oral: Penularan juga bisa terjadi melalui rute fekal-oral, yaitu ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan virus polio dari tinja. Percikan Ludah: Meskipun lebih jarang, virus polio juga bisa menyebar melalui percikan ludah saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk.Makanan atau Minuman Terkontaminasi: Penularan dapat terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi dengan virus polio. Virus polio masuk ke tubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus, dan kemudian dapat memasuki aliran darah dan sistem saraf pusat. Di sana, virus dapat menyebabkan kerusakan yang mengakibatkan lemahnya otot dan, dalam kasus yang parah, kelumpuhan.
-
Bagaimana cara mencegah polio? Cara paling efektif untuk mencegah polio bagi anak-anak adalah dengan memberikan vaksin polio.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kenapa vaksin polio penting dalam mengurangi penyebaran penyakit? Selain itu, vaksin polio juga penting dalam mengurangi tingkat penularan penyakit polio.
-
Kapan vaksin polio menjadi penting dalam mengendalikan penyakit? Pada awal abad ke-20, polio merupakan salah satu penyakit paling ditakuti di beberapa negara industri karena melumpuhkan ratusan ribu setiap tahun.
"Anak berkebutuhan khusus ada juga terkait gangguan perilaku, misalnya anak autisme, ADHD, apakah aman diberikan polio tetes? Itu aman, silakan ya, bisa dia karena sehat secara fisik enggak ada masalah," kata Rini dilansir dari Antara.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar anak berkebutuhan khusus, termasuk imunisasi. Pesan ini disampaikan kepada masyarakat agar orang tua tidak ragu memberikan imunisasi lengkap kepada anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan perilaku.
Kontraindikasi Medis untuk Imunisasi Polio
Meskipun imunisasi polio aman bagi anak-anak dengan gangguan perilaku, terdapat pengecualian bagi anak-anak dengan kondisi medis tertentu. Anak-anak dengan masalah medis serius seperti penyakit ginjal atau kelainan darah mungkin tidak dapat menerima vaksin polio. "Kecuali dia ada penyakit medis lainnya yang memang kontraindikasi tentunya," jelas Prof. Rini.
Orang tua yang memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang imunisasi dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Konsultasi ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perlindungan yang diperlukan tanpa risiko tambahan.
Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk penurunan drastis cakupan imunisasi pada anak-anak. Pada tahun 2021, cakupan imunisasi mengalami penurunan tajam, yang meningkatkan risiko munculnya kembali penyakit-penyakit yang seharusnya dapat dicegah.
Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio
Untuk mengatasi penurunan cakupan imunisasi dan mengendalikan penyebaran polio, Kementerian Kesehatan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua. PIN Polio tahap kedua ini dilaksanakan di 27 provinsi pada minggu ketiga Juli 2024. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mencapai minimal 95 persen cakupan imunisasi, yang diperlukan untuk membentuk kekebalan kelompok.
Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, menjelaskan pentingnya cakupan imunisasi yang tinggi. "Cakupan imunisasi yang tinggi dapat mengendalikan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi jika cakupannya menurun di bawah 60 persen, Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat muncul kembali," ujar dr. Piprim.
Imunisasi akan dilangsungkan selama sepekan untuk anak usia 0 hingga 7 tahun di berbagai lokasi seperti posyandu, puskesmas, dan lokasi lain yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Pelaksanaan imunisasi secara massal dan serentak ini bertujuan untuk mencegah perluasan transmisi virus polio dan melindungi anak-anak dari risiko kelumpuhan permanen yang disebabkan oleh penyakit ini.