Jadwal PIN Polio 2024 Tahap 2, Tempat Imunisasi, dan Siapa Saja yang Bisa Memperolehnya
Ketahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Poliomyelitis, atau yang lebih dikenal dengan polio, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Penyebaran penyakit ini dapat melalui air, makanan, atau tangan yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi.
Meskipun kasus polio di dunia telah menurun lebih dari 99% sejak tahun 1988, penyakit ini masih menjadi ancaman, terutama di negara-negara endemis seperti Pakistan dan Afghanistan. Untuk menjaga Indonesia tetap bebas polio, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua pada tahun 2024.
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Kenapa vaksin polio penting? Vaksin polio, yang efektif dan aman, telah membantu mengurangi jumlah kasus polio secara signifikan di seluruh dunia dan bahkan memimpin beberapa negara untuk menghapus penyakit ini secara total.
-
Kapan vaksin polio efektif? Jadi, jika seseorang terpapar virus polio di masa depan, sistem kekebalan tubuhnya sudah siap dan dapat melawan infeksi dengan lebih efektif.
-
Kapan polio menyerang? Polio biasanya menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun, terutama yang belum mendapatkan vaksin polio.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
-
Siapa yang berisiko terkena polio? Polio umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita), terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Namun, orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang positif HIV, juga rentan terhadap virus ini. Selain itu, orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk atau akses air bersih yang terbatas, wanita hamil, dan mereka yang belum divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus polio.
Sebelumnya, pada awal tahun ini telah dilakukan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio yang menjangkau 8,7 juta anak di 74 kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sub PIN ini merupakan respons cepat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap wabah polio yang terjadi pada akhir Desember 2023.
Jadwal PIN Polio 2024 Tahap 2
Dilansir dari Laman Kemenkes, menurut Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Dr. Yudi Pramono, PIN Polio tahap kedua akan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Juli 2024, tepatnya pada tanggal 23 Juli 2024.
"Pelaksanaan PIN Polio akan dilakukan secara massal dan serentak untuk mencapai kekebalan kelompok yang optimal dan dapat mencegah perluasan transmisi virus polio," kata Dr. Yudi pada temu media yang dilaksanakan secara daring pada Jumat, 19 Juli.
“PIN tahap pertama sudah dilaksanakan pada 27 Mei 2024, sementara PIN tahap kedua akan dilaksanakan pada 23 Juli 2024,” lanjutnya.
PIN Polio tahap pertama dilaksanakan di lima provinsi, yaitu Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat dan Papua Barat Daya. Sedangkan, PIN Polio tahap kedua akan dilaksanakan di 27 provinsi.
Tempat Imunisasi PIN Polio 2024
Pelaksanaan PIN Polio tahap kedua akan melibatkan 27 provinsi di Indonesia, yang mencakup:
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Lampung
- Kepulauan Bangka Belitung
- Kepulauan Riau
- DKI Jakarta
- DI Yogyakarta (kecuali Kabupaten Sleman)
- Banten
- Bali
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Maluku
- Maluku Utara
Pemberian imunisasi akan dilakukan di berbagai lokasi termasuk Posyandu, Puskesmas, sekolah, dan pos pelayanan imunisasi terdekat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anak di wilayah-wilayah tersebut mendapatkan akses imunisasi.
Siapa Saja Sasaran PIN Polio?
Sasaran PIN Polio adalah anak-anak usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Pemberian imunisasi polio ini sangat penting untuk mencegah virus yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi polio lengkap.
Direktur Pengelola Imunisasi Kemenkes, Dr. Prima, menjelaskan bahwa imunisasi polio lengkap terdiri dari dua jenis vaksin: vaksin polio tetes (OPV) dan vaksin polio suntik (IPV).
“Vaksin polio tetes yang diberikan melalui mulut sebanyak tiga kali pemberian, yaitu umur 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan, yang dikenal dengan OPV 1, OPV 2, dan OPV 3. Sedangkan pada umur 4 bulan, pemberian vaksin digabung, yaitu tetes dan suntikan yang disebut dengan IPV. Tidak hanya sampai di situ, pada umur 9 bulan akan kembali diberikan vaksin IPV 2,” jelas Dr. Prima.
Pentingnya Imunisasi Polio
Imunisasi polio sangat penting untuk membentuk kekebalan yang optimal terhadap semua jenis virus polio. Kombinasi vaksin polio tetes (OPV) dan vaksin polio suntik (IPV) diperlukan untuk memberikan perlindungan yang maksimal. Cakupan imunisasi polio harus mencapai 95% dan merata di suatu wilayah untuk membentuk kekebalan kelompok, sehingga virus polio tidak dapat menyebar luas dan memicu munculnya kasus polio berisiko.
Sejak tahun 2014, Indonesia telah berhasil mempertahankan status bebas polio, meskipun di tengah tantangan yang ada seperti rendahnya cakupan imunisasi rutin dan kondisi sanitasi yang tidak memadai di beberapa daerah. Munculnya kembali kasus polio di beberapa wilayah, seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan Banten, menunjukkan bahwa masih ada risiko penularan polio. Kasus-kasus tersebut menunjukkan gambaran klinis kelumpuhan yang disebabkan oleh virus polio.
"PIN Polio dilakukan untuk memutus mata rantai penularan kasus polio dan mencapai kekebalan kelompok yang dapat melindungi seluruh anak di Indonesia dari ancaman virus polio," jelas dr. Yudi.